Ganjar Pranowo Fokus pada Strategi Kerja Sama Selatan-Selatan dan Industri Baterai di Debat Capres

Ganjar Bicara Indrusti (Sumber Foto. akamaized)
Ganjar Bicara Indrusti (Sumber Foto. akamaized)

JurnalIndo.com – Pertarungan visi dan gagasan di panggung debat Capres menghadirkan pernyataan menarik dari Calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, yang menyoroti strategi kerja sama Selatan-Selatan serta potensi industri baterai Indonesia.

Dalam sesi debat yang menyoroti isu-isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri, Ganjar Pranowo memaparkan pandangannya terhadap potensi besar yang dimiliki oleh kawasan Selatan-Selatan. dilansir dari detik.cpm

“Selatan-Selatan kita punya potensi yang hebat, kita punya sumber daya alam yang bagus, kalau lah kita mau konsentrasi saja untuk bisa menuntaskan kekuatan yang berbasis sumber daya alam,” ujar Ganjar Pranowo dalam debat Pilpres 2024, yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2023).

Menanggapi isu industri baterai, Ganjar menggarisbawahi pentingnya kerja sama dengan negara-negara di kawasan Selatan-Selatan. Dia menekankan bahwa dengan potensi alam yang dimiliki Indonesia, seperti nikel dan bauksit, kerja sama ini dapat menghasilkan kemajuan signifikan.

“Ambil satu saja, teknologi baterai, maka kalaulah kita akan kerja sama dengan Selatan-Selatan, nikel kita miliki, tapi bauksit kita bisa share dengan beberapa negara lain, ada juga litium umpama dengan Argentina, maka kalau kemudian ini kita konsentrasikan penuh betapa kekuatan ekonomi akan besar,” paparnya dengan antusias.

Ganjar Pranowo menjelaskan konsep kerja sama Selatan-Selatan sebagai kelanjutan dari gagasan kerja sama pembangunan antarnegara berkembang yang dimulai dari Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955. Dia berpendapat bahwa strategi ini akan menciptakan lapangan kerja serta menyiapkan sumber daya manusia yang unggul guna meraih kemajuan ekonomi yang akan berdampak pada rakyat.

“Ini menciptakan lapangan kerja dan kita menyiapkan jemput bola SDM yang unggul untuk meraih itu, dan kekuatan itu akan berimbas pada rakyat kecil,” tambahnya dengan keyakinan.

Debat kali ini dipandu oleh moderator Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki, dengan 11 pakar dari berbagai bidang terkait tema debat sebagai panelis untuk menyusun pertanyaan. Ganjar Pranowo melalui penjelasan dan visinya mengenai kerja sama Selatan-Selatan dan potensi industri baterai menjadi sorotan penting dalam perdebatan mengenai arah politik, ekonomi, dan kerja sama internasional Indonesia di masa mendatang.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *