3 Keputusan Kontroversial PSSI Pasca pemberhentian Liga 2

JurnalIndo.com – Jakarta, 13/01 – Dalam rapat anggota Komite Eksekutif (Exco), Kamis (1/12), PSSI mengambil keputusan kontroversial terkait kompetisi Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.

PSSI mengambil keputusan yang berefek Domino pada kompetisi sepak bola Indonesia. Keputusan kontroversial pertama adalah pemberhentian kompetisi Liga 2.

“Adanya permintaan dari sebagian besar klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tersebut tidak bisa dilanjutkan.”

Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, Jalan Terjal Liga 2 Indonesia di Paksa Berhenti di Tengah Jalan

“Hal ini terjadi karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023,” tulis pihak PSSI melalui situs resmi.

Keputusan itu dikritik. Perwakilan klub seperti Persipura Jayapura, FC Bekasi City FC, dan Semen Padang sepakat melanjutkan Liga 2. PSSI sendiri tidak menyebutkan nama klub yang meminta Liga 2 dihentikan.

Pemilik Madura United Achsanul Qosasi mentweet bahwa klub-klub Liga 2 diberi kesempatan untuk menyelenggarakan kompetisi melalui sistem gelembung.

Baca Juga: LIga 2 Resmi di Hentikan, Netizen Penuhi Medsos PSSI Yang Buat Ulah Aman-aman Aja

Namun, PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum bisa memenuhinya karena keterbatasan dana

Hal itu berdasarkan surat tertanggal 20 Desember 2022 yang ditandatangani Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus kepada Presiden PSSI Mochamad Iriawan.

“Sebenarnya peserta Liga 2 meminta bubble, tapi LIB tak ada uang. Tak punya duit itu resiko LIB, silakan cari cara, itulah Tugas Direksi, bukan menghentikan kompetisi,” tulis Achsanul.

Pemberhentian Liga 2 musim ini memberikan efek domino bagi Liga 1 tersebut.

Alhasil, kompetisi sepak bola papan atas Indonesia terus berlanjut tanpa degradasi. Ini merupakan keputusan kontroversial PSSI yang kedua.

“Untuk Liga 1, kompetisi tersebut akan tetap berjalan dan tanpa ada degradasi. Hal ini karena penyesuaian kompetisi Liga 2 yang tidak berjalan,” tulis pihak PSSI.

Dikhawatirkan Liiga 1  tidak akan berjalan kompetitif hingga sisa musim ini, Klub-klub di bawah khususnya tidak mungkin bermain 100% karena tidak ada ancaman degradasi.

Tim-tim yang memperebutkan gelar Liga 1 juga tidak tertantang sepenuhnya saat menghadapi tim papan bawah.

Keputusan kontroversial ketiga PSSI adalah penghentian sementara tur nasional liga 2022/2023.

Keputusan ini tentu menghancurkan perkembangan pemain Indonesia di wilayah tersebut. Selain itu, keputusan PSSI menghentikan Liga 2 dan Liga 3 membuat banyak pemain dan ofisial kehilangan pendapatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *