News  

Pangeran Harry potong detail cerita “Spare” karena takut

Jurnalindo.com, – Pangeran Harry mengatakan dia memangkas memoarnya “Spare” dan memilih untuk tidak merilis detail tertentu karena mengetahui keluarganya tidak akan pernah memaafkannya jika itu diterbitkan, Deadline melaporkan pada hari Sabtu.

Dalam wawancara baru, Harry mengatakan kepada surat kabar Inggris The Daily Telegraph bahwa transkrip awal “Cadangan” dua kali lebih panjang dari draf terakhir. Menurutnya, semua itu bisa diterbitkan dalam dua buku.

“Draf pertama berbeda. Dulu 800 halaman, sekarang kurang, jadi 400 halaman. Bisa jadi dua buku. Dan yang sulit adalah mengeluarkan semuanya,” katanya kepada surat kabar itu.

Baca Juga: Manfaat Konsumsi Air Lemon Setiap Pagi, Tingkatkan Suasana Hati Hingga Turunkan Berat Badan

Harry kemudian menambahkan bahwa telah terjadi hal-hal antara dia dan ayahnya, Raja Charles, dan saudara laki-lakinya, Pangeran William, yang dia tidak ingin dunia ketahui.

“Saya tidak berpikir mereka akan pernah memaafkan saya,” kata dia.

Buku “Spare” dari Pangeran Harry dirilis pada Selasa (10/1), setelah beberapa sebelumnya potongan buku tersebut bocor dan mendapat sorotan banyak media. Buku itu juga mulai dijual sebelum waktunya di Spanyol.

Pada Jumat, The Guinness World Records mencatat “Spare” sebagai buku non-fiksi dengan penjualan tercepat sepanjang masa. Buku itu terjual sebanyak 1,43 juta eksemplar pada hari pertama penjualannya di Inggris, AS, dan Kanada. Rekor sebelumnya dipegang oleh buku Barack Obama “A Promised Land” yang terjual 887.000 eksemplar pada hari peluncurannya.

Dalam buku “Spare”, Pangeran Harry membahas secara rinci mengenai pengalaman dan keluarganya, mulai dari trauma atas kematian ibunya, perjuangan kesehatan mentalnya, hingga putusnya hubungan dengan keluarganya.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Ini 3 Jenis Produk Riasan Bibir Sesuai Manfaatnya

Selama wawancara dengan The Telegraph, Pangeran Harry juga menegaskan bahwa buku tersebut bukan bermaksud untuk menyerang Monarki Inggris tetapi untuk membantu institusi kerajaan berkembang.

“Ini bukan tentang mencoba meruntuhkan monarki, ini tentang mencoba menyelamatkan mereka dari diri mereka sendiri,” kata Harry.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *