News  

23 Ribu ternak di Lombok Tengah telah divaksin PMK

jurnalindo.com – Praya, Lombok Tengah, 31/8 – Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan, sebanyak 23 ribu ternak sapi dan kerbau telah diberikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) sejak digencarkan program vaksinasi oleh pemerintah di awal Agustus hingga saat ini.

“Capaian vaksinasi PMK di Lombok Tengah sudah 23 ribu dari total target 180 ribu ternak,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Rabu.

Ia mengatakan, pelayanan vaksinasi PMK ditargetkan tuntas di akhir tahun sesuai arahan dari pemerintah pusat, sehingga pihaknya saat ini terus melakukan pelayanan vaksin PMK untuk mencegah penyebaran wabah tersebut.

“Capaian vaksinasi PMK kita terus meningkat setiap pekan,” katanya.

Untuk kebutuhan vaksin PMK masih tetap ada, tergantung dari hasil capaian vaksinasi yang telah dilaksanakan. Dimana pemerintah daerah bisa mengusulkan kembali tambahan vaksin PMK setelah capaian vaksinasi dari vaksin yang diberikan itu 85 persen.

“Berapapun yang kita usulkan pasti diberikan, asalkan realisasi dari vaksin yang diberikan itu telah mencapai 85 persen, itu syarat untuk mengajukan tambahan vaksin PMK,” katanya.

Ia mengatakan, Kabupaten Lombok Tengah saat ini telah nol kasus PMK, sehingga dengan kondisi itu pemerintah daerah akan terus memperpanjang pembukaan pasar hewan, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat terus meningkat.

“Dimana sebelumnya direncanakan akan dibuka selama dua pekan dan baru kemudian di evaluasi untuk langkah yang akan dilakukan untuk tetap mencegah wabah PMK,” katanya.

Berdasarkan data sementara total kasus PMK secara kumulatif dari Mei hingga Agustus 3022 mencapai 30.313 ternak yang terdiri ternak Sapi 28.449 ekor, Kerbau 1424 ekor dan Kambing 440 ekor.

“Total ternak yang sembuh itu sekitar 96 persen dari total kasus 30.313 ekor, baik ternak Sapi, Kerbau dan Kambing,” katanya.

Ia mengatakan, pembukaan pasar hewan tetap menerapkan protokol PMK yakni dengan melakukan penyemprotan disinfektan dan pemeriksaan terhadap ternak yang masuk ke pasar hewan.

“Protokol tetap kita perketat, untuk mencegah wabah PMK,” katanya. (ara/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *