Wacana Jokowi Bergabung dengan Golkar: Antara Spekulasi dan Realitas Politik

Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 telah berlangsung sebulan yang lalu, menyajikan serangkaian kontroversi dan fenomena politik yang mencengangkan (Sumber Foto : RRI)
Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 telah berlangsung sebulan yang lalu, menyajikan serangkaian kontroversi dan fenomena politik yang mencengangkan (Sumber Foto : RRI)

Jurnalindo.com, – Belakangan ini, spekulasi tentang kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merapat ke Partai Golkar semakin santer terdengar. Bahkan, tidak hanya sekadar merapat, tetapi juga disebut akan menduduki kursi Ketua Umum partai tersebut. Namun, spekulasi ini tidak serta merta direspons dengan kepastian, terutama oleh pihak terkait.

Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, mengingatkan akan pentingnya sikap PDIP terkait status Jokowi di partai tersebut. Meskipun Jokowi adalah kader PDIP, namun hubungannya dengan partai tersebut menjadi perbincangan seiring pasangan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang berpasangan dengan Prabowo Subianto, menjadi sorotan dalam Pilpres 2024.

Mengenai spekulasi ini, pihak Golkar menyatakan bahwa mereka masih menunggu sikap resmi dari PDIP dan Presiden Jokowi sendiri. Doli menegaskan bahwa hingga saat ini, Jokowi belum pernah menyatakan keluar dari PDIP, dan PDIP juga belum pernah menyatakan bahwa Jokowi bukan lagi kader mereka.

Kendati demikian, Golkar tetap membuka pintu bagi siapa pun yang ingin bergabung dengan partai mereka, termasuk Jokowi. Namun, terkait dengan munas Golkar yang rencananya akan berlangsung Desember 2024, Doli menegaskan bahwa pihaknya belum membahasnya secara detail, mengingat jangka waktu yang masih lama.

Di sisi lain, meskipun spekulasi ini semakin berkembang, masih terdapat berbagai kendala yang harus diatasi. Salah satunya adalah ketentuan AD/ART Partai Golkar yang mensyaratkan calon ketua umum harus aktif menjadi kader Golkar minimal selama 5 tahun. Hal ini menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan pengamat politik.

Pengamat politik Adi Prayitno menyoroti bahwa Jokowi saat ini masih merupakan kader PDIP, sehingga bergabungnya ke Golkar di akhir masa jabatannya akan dinilai tidak lumrah dalam politik Indonesia. Meskipun demikian, Adi juga mengungkapkan bahwa berdasarkan AD/ART yang bisa diubah, kemungkinan siapa pun dari luar Golkar bisa menjadi ketua umum jika ada dukungan dari pengurus daerah.

Dalam konteks ini, pernyataan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, menjadi sorotan. Airlangga yang ditanya mengenai kemungkinan kembali memimpin partai tersebut hanya menjawab dengan mengacungkan jempol, tanpa memberikan jawaban pasti.

Spekulasi ini mengundang beragam pandangan dari berbagai pihak. Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada kepastian mengenai langkah politik Jokowi dan apakah ia akan bergabung dengan Golkar. Semuanya masih menjadi bahan spekulasi dan perbincangan di dunia politik Indonesia. (Tribunkaltim/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *