Ternyata ini Hukumnya Sholat Gerhana Matahari Bagi Umat Muslim

JurnalIndo.com – Jakarta, 13/04 – Salah satu fenomena langka gerhana matahari 2023 akan diamati pada 20 April 2023 di Indonesia. Umat ​​Islam dapat melaksanakan shalat gerhana.

Gerhana matahari yang diamati dalam waktu dekat adalah gerhana hibrida. Gerhana jenis ini merupakan fenomena langka, biasanya terjadi hanya sekali dalam satu dekade.

Gerhana hibrida dapat diamati di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali di bagian utara Provinsi Aceh.

Baca Juga: Tora Sudiro Jadi Pemeran di Para Pencari Tuhan Jilid 16, Ini Perannya

Nantinya, gerhana yang akan melewati Indonesia berupa gerhana total dan gerhana sebagian, dilansir detikEdu, Rabu (12 April 2023).

Dalam Islam, Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana ketika umat Islam dapat melihat fenomena langit secara langsung. 

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ

Artinya: “Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan salat.” (HR Bukhari)

Baca Juga: Kelanjutan Kasus Hukum Ferdy Sambo

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga menekankan amalan sholat tahajud untuk meyakini tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Hal ini diriwayatkan oleh istri Nabi SAW, Aisyah RA. 

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat, dan bersedekahlah.” (HR Bukhari)

Hukum shalat gerhana yang disebutkan oleh Alauddin Za’tar dalam Fiqh Al-‘Ibadat, ‘Ilmiyyan ‘Ala Madzhabi Al-Imam Ash-Syafi’i merupakan sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan. Dengan petunjuk itu, fenomena Gerhana yang dijadikan model dapat dideteksi secara langsung dengan mata telanjang, bukan dengan bantuan perhitungan. 

“Rasulullah SAW mengaitkan perintah dengan sholat, doa, zikir, dan istigfar melalui penglihatan mata secara langsung bukan berdasarkan alat hisab atau perhitungan,” bunyi keterangan dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2 oleh Imam Abu Wafa.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *