Tanggapan Intan Erlita Tentang Kasus KDRT Venna Melinda

Jurnalindo.com – Model dan psikolog Intan Erlita baru-baru ini mengungkap motif tersembunyi yang kerap dilakukan pelaku KDRT, seperti yang terjadi pada Venna Melinda.

Seperti yang diketahui, Intan Erlita sering diundang menjadi pembicara di berbagai acara di bawah naungan Hijrah Coach, maka pada kesempatan kali ini saya mencoba menanggapi isu KDRT Venna Melinda.

Intan Erlita pun tertarik untuk memberikan pendapatnya terkait kasus KDRT yang dialami Venna Melinda baru-baru ini dengan menjadi pembicara dalam acara yang dipandu oleh Melanie Ricardo tersebut.

Baca Juga: Intan Erlita Ungkap Motif Tersembunyi Pelaku KDRT

Berbicara dengan Melanie Ricardo, Intan Erlita mengatakan kita harus membedakan antara perbuatan salah dan kekerasan dalam rumah tangga yang terus terjadi.

Mengutip dari hops.id Intan Erlita mencoba memberi contoh seperti ketika dia salah mendorong pasangannya, kemudian dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf dan itu terjadi lagi nanti.

Oleh karena itu, ia mengibaratkan kondisi tersebut sebagai ajang maraton.

“Oke, jadi gini harus dibedain antara khilaf yah, nggak sengaja oke, dengan perilaku yang memang terus menerus terjadi,” ujarnya.

Baca Juga: Venna Melinda Tampil Di TV, Netizen : dia harus fokus menyembuhkan trauma

“Oke, misalnya kita pernah nggak sengaja pasangan kita mendorong kita atau misalnya mukul tapi khilaf dan minta maaf dan terjadi lagi,” sambung dia.

“Artinya, memang mungkin pada saat itu, dia tidak mengontrol emosinya, maka kita bisa memaafkan kemudian saling memperbaiki diri. Jadi kita lagi di rumah tangga itu kan, kalau aku lihatnya rumah tangga tuh kaya lari marathon Mel,” ungkap Intan

Lebih lanjut, Intan erlita juga menjelaskan analogi tersebut dengan mengatakan bahwa dalam lari maraton pasti ada masa kelelahan.

Baca Juga: Lita Gading Menduga Venna Melinda Mencari Massa untuk Kepentingan Politik Jelang Pemilu 2024

Ini analogi yang sama dengan kehidupan rumah tangga di mana masalah bisa muncul dari waktu ke waktu.

“Pasti ada masa capek dong. Masa capek itu kita analogikan kalau kita lagi ada masalah sama pasangan. Nah, kalau masalahnya bisa diselesaikan, kita ambil pelajaran, oke jalan lagi karena kan finish-nya masih panjang kan, jauh,” jelas Intan.

Intan Erlita juga memberikan contoh lain ketika pasangan mendorong pasangannya dan kemudian terjadi lagi.

“Maka kita tetap lari terus, tapi kalau misalnya dia nih pertama kali ngedorong kita. Yah ngedorong nih, kita kaget dong, yah, terus dia minta maaf, oke,” ucapnya.

Bahkan dengan tambahan sedikit tamparan dan terus berulang hingga hari ketiga dengan adanya tambahan mencekik, menarik rambut atau sebagainya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *