Suara PDI Perjuangan di DKI Jakarta Anjlok di Pemilu 2024

Suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DKI Jakarta menunjukkan tren penurunan yang signifikan selama tiga kali pemilihan umum (Sumber foto : Kompas)
Suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DKI Jakarta menunjukkan tren penurunan yang signifikan selama tiga kali pemilihan umum (Sumber foto : Kompas)

Jurnalindo.com, – Suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di DKI Jakarta menunjukkan tren penurunan yang signifikan selama tiga kali pemilihan umum terakhir. Pada Pemilu 2024, PDIP bahkan harus menghadapi kekalahan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam perolehan suara.

Pada Pemilu 2014, PDIP berhasil meraih 28 kursi di DPRD DKI Jakarta, menguasai 26 persen jumlah kursi dewan. Namun, jumlah kursi tersebut mengalami penurunan seiring berjalannya waktu. Pada Pemilu 2019, suara PDIP turun tiga kursi menjadi 25 kursi (24 persen), meskipun partai ini masih berhasil memenangi pemilu di Jakarta.

Namun, Pemilu 2024 menjadi pukulan telak bagi PDIP karena hanya mampu meraih 14 kursi, atau 13 persen dari total kursi dewan. Suara PDIP benar-benar mengalami penurunan yang drastis, sementara PKS berhasil tampil sebagai pemenang.

Penurunan suara PDIP di DKI Jakarta sebelumnya telah diprediksi oleh Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, pada Januari 2023. Menurut Puan, Jakarta, yang sebelumnya dikuasai oleh PDIP, kini menjadi incaran sejumlah partai politik. Indikasi tersebut telah memberikan sinyal bahwa suara PDIP di Pemilu 2024 akan mengalami penurunan.

Hasil rekapitulasi suara nasional untuk wilayah DKI Jakarta menunjukkan bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, berhasil meraih kemenangan tipis atas pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Dalam persaingan ketat, Prabowo-Gibran berhasil mendapatkan lebih banyak suara, dengan selisih yang sangat tipis dari Anies-Cak Imin.

Total suara sah dan tidak sah di DKI Jakarta mencapai angka yang signifikan, menunjukkan tingginya tingkat partisipasi pemilih dalam proses demokrasi. Meskipun demikian, penurunan suara PDIP yang mencolok menandai perubahan dinamika politik di ibu kota.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, secara resmi mengumumkan hasil rekapitulasi suara untuk DKI Jakarta dalam sidang pleno yang dipimpinnya. Dengan demikian, PKS akan memimpin kursi Ketua DPRD DKI Jakarta, menggantikan PDIP yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.

Penurunan suara PDIP di DKI Jakarta menandai perubahan lanskap politik di tingkat lokal, menunjukkan adanya pergeseran preferensi pemilih dan dinamika yang berkembang dalam arus politik di ibu kota. (Nada/TribunMedan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *