Rosan Roeslani Sambangi Rumah Megawati Soekarnoputri pada Hari Raya Idul Fitri

Pada hari yang ditunggu-tunggu, Hari Raya Idul Fitri 2024, suasana politik tanah air tampaknya tidak kehilangan warna. Salah satu momen menarik (Sumber foto : Kompas)
Pada hari yang ditunggu-tunggu, Hari Raya Idul Fitri 2024, suasana politik tanah air tampaknya tidak kehilangan warna. Salah satu momen menarik (Sumber foto : Kompas)

Jurnalindo.com, – Pada hari yang ditunggu-tunggu, Hari Raya Idul Fitri 2024, suasana politik tanah air tampaknya tidak kehilangan warna. Salah satu momen menarik terjadi ketika Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani, terlihat menyambangi kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Kejadian tersebut terjadi dua kali pada Rabu, 10 April 2024. Pertama, Rosan tampak mengunjungi rumah Megawati sekitar pukul 10.40 WIB, dan tidak lama kemudian, sekitar pukul 15.04 WIB, Rosan beserta istrinya kembali mendatangi rumah tersebut.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristyanto, mengklarifikasi bahwa kunjungan Rosan ke rumah Megawati tidak terkait dengan politik kekuasaan, melainkan sebagai bagian dari kehidupan politik yang penuh dengan berbagai aspek. Hasto menyampaikan bahwa pembahasan antara keduanya lebih berfokus pada pengalaman hidup dan perjuangan Megawati, terutama dalam masa-masa sulit di PDIP, termasuk pengalamannya di Papua dan Maluku.

Dalam kesempatan tersebut, Rosan tidak membawa pesan khusus dari Prabowo untuk Megawati. Hasto menegaskan bahwa pertemuan tersebut adalah bentuk silaturahim dan kebersamaan dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri, di mana saling memaafkan menjadi bagian penting dari tradisi yang dijunjung.

Meskipun tanpa agenda politik yang jelas, pertemuan antara Rosan Roeslani dan Megawati Soekarnoputri tidak terlepas dari sorotan publik, mengingat kedua tokoh tersebut memiliki peran yang signifikan dalam arena politik Indonesia. Kebersamaan mereka di hari yang sakral ini menunjukkan bahwa di atas perbedaan politik, masih ada ruang untuk kebersamaan dan kedamaian dalam merayakan momen keagamaan bersama. (Tribun/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *