Prabowo Subianto Akan Jadi Presiden, Eks Menlu Singapura Yakin Tak Akan Menari dalam Nada Jokowi

Dalam dinamika politik Indonesia, kekalahan dalam sebuah kontestasi pemilihan umum bukanlah hal yang jarang terjadi. Namun, bagaimana seorang pemimpin politik menanggapi ( CNBC)
Dalam dinamika politik Indonesia, kekalahan dalam sebuah kontestasi pemilihan umum bukanlah hal yang jarang terjadi. Namun, bagaimana seorang pemimpin politik menanggapi ( CNBC)

Jurnalindo.com, – Dengan semakin dekatnya Prabowo Subianto menuju kursi presiden, eks Menlu Singapura, George Yeo, meyakini bahwa perubahan kepemimpinan tersebut akan membawa dampak positif bagi Singapura dan ASEAN secara keseluruhan. Yeo juga percaya bahwa Prabowo tidak akan mengikuti gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan akan memberikan fokus yang lebih kuat pada isu-isu regional, terutama terkait dengan ASEAN.

Pernyataan ini disampaikan oleh Yeo dalam acara perdana Percakapan Istimewa ASEAN di United Overseas Bank (UOB) pada Rabu (6/3/2024). Dalam kesempatan tersebut, Yeo menekankan bahwa Prabowo Subianto akan memiliki pendekatan yang berbeda dari Presiden Jokowi, yang cenderung lebih fokus pada masalah domestik.

“Prabowo memiliki pendirian sendiri, dan tak akan menari dalam nada Jokowi,” ujar Yeo, seperti yang dilansir dari The Edge Singapore.

Menurut Yeo, deklarasi kemenangan Prabowo setelah memenangkan penghitungan awal disebutnya akan memberikan hasil yang bagus bagi Singapura dan wilayah ASEAN. Yeo meyakini bahwa Prabowo akan memberikan fokus yang lebih baik pada ASEAN daripada Presiden Jokowi.

Meskipun begitu, Yeo juga menyatakan bahwa ada kemungkinan kebijakan-kebijakan yang diperkenalkan oleh Presiden Jokowi akan tetap berlanjut di bawah kepemimpinan Prabowo. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden Prabowo, adalah putra dari Presiden Jokowi.

Saat ini, pasangan Prabowo-Gibran masih memimpin perolehan suara dalam pemilihan presiden Indonesia. Berdasarkan penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo-Gibran masih unggul melebihi 50 persen. Jika keunggulan ini bertahan hingga akhir penghitungan, maka pemilihan presiden tidak akan melanjutkan ke putaran kedua.

Sebelumnya, Prabowo Subianto telah mengekspresikan ambisinya untuk menjadikan Indonesia sebagai “Macan Asia”. Meskipun telah mengalami beberapa kekalahan dalam pemilihan sebelumnya, Prabowo tidak pernah menyerah. Dia adalah tokoh yang terus berjuang untuk kebaikan, seperti yang dijelaskan oleh Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

“Sebagai pejuang sejati, beliau (Prabowo) tidak pernah lelah untuk memperjuangkan kebaikan,” ujar Muzani.

Pada awalnya, Prabowo mungkin enggan maju dalam pemilihan presiden 2024 karena faktor usia. Namun, setelah mendapat dorongan dari berbagai pihak, termasuk dari kader Gerindra, Prabowo bersedia untuk maju kembali.

Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo telah menghabiskan dana yang besar untuk membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bagi TNI. Mulai dari pesawat tempur hingga kapal selam, Prabowo berkomitmen untuk memperkuat pertahanan Indonesia.

Dengan Prabowo Subianto yang semakin dekat dengan kursi presiden, banyak yang menantikan perubahan dan kebijakan baru yang akan dia bawa. Bagi Singapura dan ASEAN, masa depan hubungan regional bisa saja mengalami perubahan yang signifikan di bawah kepemimpinan Prabowo. (Kompas/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *