Prabowo dan Jokowi Menjadi Anggota Kehormatan Golkar, Derek Loupatty: Tokoh Negarawan Diberikan Penghargaan

Sumber foto ; Kompas.tv
Sumber foto ; Kompas.tv

Jurnalindo.com, – Sekretaris Bidang Organisasi DPP Partai Golkar, Derek Loupatty, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini menjadi anggota kehormatan Partai Golkar. Pengumuman ini disampaikan oleh Derek Loupatty dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada Kamis (5/12/2024).

Derek menegaskan bahwa status sebagai anggota kehormatan diberikan oleh Partai Golkar kepada para negarawan yang telah berjasa besar bagi negara, seperti presiden, wakil presiden, dan mantan presiden. “Pak Jokowi atau Pak Prabowo hari ini mereka adalah anggota kehormatan Golkar, termasuk Mas Gibran,” ucapnya, mengacu pada Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, yang juga disebut sebagai anggota kehormatan.

Menurut Derek, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi Golkar terhadap tokoh-tokoh negara yang dianggap memiliki kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa. “Anggota kehormatan itu Golkar berikan bagi para negarawan. Seperti presiden, wakil presiden, mantan presiden dan lain sebagainya. Mereka-mereka yang dianggap berjasa bagi negara,” ujarnya lebih lanjut.

Derek juga menambahkan bahwa para tokoh yang diangkat menjadi anggota kehormatan tidak diwajibkan untuk memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Golkar. Ini menunjukkan bahwa status anggota kehormatan tidak berkaitan langsung dengan keanggotaan aktif dalam partai tersebut, tetapi lebih kepada pengakuan atas jasa-jasa yang telah diberikan oleh individu terkait.

Jokowi, menurut Derek, sudah jelas berjasa pada negara, dan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Partai Golkar memberikan dukungan penuh kepada beliau. “Golkar mendukung beliau (Jokowi) dari pada saat 2019 sampai 2024 sebagai Presiden,” jelas Derek.

Pernyataan Derek Loupatty ini datang di tengah dinamika politik yang terjadi di Indonesia. Sebelumnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan bahwa Jokowi dan Gibran bukan lagi menjadi bagian dari partai tersebut, yang kemudian menimbulkan spekulasi bahwa keduanya mungkin akan bergabung dengan Partai Golkar. Meskipun demikian, hingga keputusan SK Kepengurusan Golkar 2024-2029 disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, tidak ada nama Jokowi atau Gibran dalam struktur kepemimpinan baru Golkar yang dipimpin oleh Bahlil Lahadalia sebagai ketua umum.

Keputusan ini semakin menarik perhatian, mengingat Golkar selama ini dikenal sebagai partai yang terbuka untuk berbagai tokoh penting, baik di dalam maupun luar partai. Dengan status anggota kehormatan yang diberikan kepada Jokowi dan Prabowo, Partai Golkar semakin menunjukkan posisinya sebagai partai yang menghargai kontribusi tokoh-tokoh besar, baik yang memiliki afiliasi politik langsung dengan Golkar maupun tidak.

Di tengah perubahan politik yang cepat, langkah Golkar ini bisa menjadi sinyal kuat tentang fleksibilitas dan strategi koalisi partai dalam menghadapi tantangan politik mendatang, termasuk kemungkinan kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki pengaruh besar di pentas politik nasional. (Kompas.tv/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *