Peluang Gabung Pengusung Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Dalam Pilpres 2024 Menurut JK

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, baru-baru ini mengungkapkan potensi bergabungnya pengusung pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Sumber foto : Kata Data)
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, baru-baru ini mengungkapkan potensi bergabungnya pengusung pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Sumber foto : Kata Data)

Jurnalindo.com, – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, baru-baru ini mengungkapkan potensi bergabungnya pengusung pasangan nomor urut 01, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, dengan partai pendukung nomor urut 03, Ganjar Pranowo – Mahfud MD, dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 (Pilpres) yang mungkin berlangsung dalam dua putaran. JK melihat peluang ini muncul dari dinamika politik saat ini.

Latar Belakang Dinamika Politik Saat Ini

Menurut JK, saat ini terlihat adanya kecenderungan bahwa petinggi partai pendukung Ganjar – Mahfud sulit bersatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang tampaknya mendukung pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Dalam konteks ini, JK telah menyatakan dukungannya kepada pasangan Anies – Muhaimin.

Potensi Dukungan PDIP

Menurut JK, situasi politik saat ini membuat peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mengarahkan dukungannya kepada kubu nomor urut 01 lebih terbuka, terutama jika pasangan Ganjar – Mahfud tidak lolos ke putaran kedua. Begitu juga sebaliknya, jika Ganjar – Mahfud berhasil melaju ke putaran selanjutnya, PDIP kemungkinan akan berusaha merangkul pihak nomor urut 01.

Peran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

JK juga menyoroti kehadiran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam koalisi pendukung Prabowo – Gibran. Ketegangan antara SBY dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang muncul sejak Pemilu 2004, masih memungkinkan adanya dinamika yang dapat memengaruhi keputusan partai-partai terkait.

Sentimen Terkait Putusan MK

Mantan Wakil Presiden ini juga menyinggung kontroversi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90 tentang batas usia calon presiden dan calon wakil presiden. Putusan ini menjadi perdebatan karena memberikan izin kepada Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

JK percaya bahwa PDIP sulit untuk bergabung dengan kubu nomor 2, mengingat adanya perasaan dikhianati dan hal tersebut meninggalkan bekas yang dalam.

Perkiraan Ajang Pilpres 2024 dalam Dua Putaran

JK memperkirakan bahwa Pilpres tahun ini akan berlangsung dalam dua putaran. Menurutnya, masyarakat saat ini lebih aware terhadap sentimen politik, terutama dengan adanya isu kecurangan pemilu yang tersebar di media sosial dan berita nasional.

Simulasi Hasil Survei dan Opsi Kombinasi Pasangan Calon

Sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa Pilpres 2024 kemungkinan akan melibatkan dua putaran. Hasil survei Charta Politika menunjukkan elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 42,2%, Anies – Muhaimin 26,7%, dan Ganjar – Mahfud 28%. Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkan Prabowo – Gibran di posisi tertinggi dengan 47%, diikuti Anies – Muhaimin 23,2%, dan Ganjar – Mahfud 21,7%.

Pilihan Gabung Kubu 01 dan 03: Strategi Menangkan Pilpres

Dalam pandangan beberapa pakar politik, penggabungan kubu nomor 01 dan 03 menjadi opsi yang diinginkan oleh salah satu pihak yang lolos ke putaran kedua. Manuver ini dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mengalahkan pasangan Prabowo – Gibran yang hampir pasti akan melaju ke putaran berikutnya.

Namun, Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif LSI, menunjukkan bahwa peleburan antara elit partai politik pengusung kubu 01 dan 03 tidak secara otomatis akan meningkatkan dukungan bagi Prabowo – Gibran. Hal ini dipicu oleh karakteristik pemilih keduanya yang cenderung berseberangan.

Simulasi Perpindahan Dukungan Pemilih

Simulasi hasil survei LSI menunjukkan bahwa perpindahan dukungan pemilih pada putaran kedua cenderung bergantung pada pasangan calon yang berlaga. Jika Anies – Muhaimin melawan Prabowo – Gibran, sebagian besar pendukung Ganjar – Mahfud akan beralih ke Prabowo – Gibran. Sebaliknya, jika Ganjar – Mahfud melawan Prabowo – Gibran, lebih banyak pendukung Anies – Muhaimin yang cenderung pindah ke Prabowo – Gibran.

Kesimpulan

Dengan dinamika politik yang kompleks, Pilpres 2024 diharapkan akan menjadi ajang yang berlangsung dalam dua putaran. Potensi bergabungnya pengusung Anies – Muhaimin dengan Ganjar – Mahfud mencerminkan upaya partai untuk memaksimalkan peluang mereka dalam meraih dukungan dan memenangkan Pilpres. Saat ini, sentimen politik dan dinamika antarpartai menjadi faktor penentu utama dalam membentuk aliansi dan strategi pemenangan. (Nada/KataData)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *