Kekecewaan Pria Asal Bandung Karena Batal Bertemu Presiden Jokowi di Acara “Open House”

Pria asal Bandung, Moses Manulang (45), merasa kecewa karena rencananya untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara "open house" (Sumber foto : Kompas)
Pria asal Bandung, Moses Manulang (45), merasa kecewa karena rencananya untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara "open house" (Sumber foto : Kompas)

Jurnalindo.com, – Pria asal Bandung, Moses Manulang (45), merasa kecewa karena rencananya untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara “open house” di Istana Kepresidenan pada Rabu (10/4/2024) harus batal.

Meskipun berhasil masuk ke dalam gerbang Istana Kepresidenan, Moses dan orang lainnya tidak diperbolehkan masuk lebih lanjut ke dalam ruangan istana. Mereka hanya bisa berada di luar bangunan.

“Saat berhasil masuk ke dalam gerbang saja, kami tidak bisa masuk ke ruang istana. Dalam arti masih di luar bangunan,” ungkap Moses saat dihubungi oleh Kompas.com.

Moses menuturkan suasana di dalam istana cukup kisruh. Bahkan, ada yang sampai terinjak-injak dan pingsan. Namun, harapannya untuk mendapatkan bingkisan atau makanan karena berhasil masuk ke dalam acara tersebut harus pupus karena ia terpaksa pulang dengan tangan kosong.

“Kami pikir dengan masuk bakal kebagian makanan atau bingkisan, tapi ternyata zonk,” tambahnya.

Moses menyayangkan bahwa pihak Istana tidak mengumumkan kepada masyarakat yang telah mengantre bahwa acara “open house” sudah selesai. Sehingga, dirinya dan warga lainnya bisa pulang dengan tenang.

“Setidaknya kalau diumumkan sudah tidak bisa lagi pada saat antre, mungkin kami tidak akan memaksakan diri untuk masuk lagi,” paparnya.

Sebelumnya, Moses datang dari Bandung ke Jakarta khusus untuk bertemu Presiden Jokowi. Dia ingin memanfaatkan momen “open house” sebagai kesempatan terakhirnya bersilaturahmi dengan Jokowi sebelum lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI.

Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, telah menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa mengakomodasi kehadiran seluruh masyarakat.

“Kami mohon maaf apabila tidak dapat mengakomodasi semua kehadiran masyarakat. Tentu saja hal tersebut akan menjadi evaluasi bagi kami untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Yusuf kepada wartawan. (Kompas/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *