DPRD DIY: Pemda DIY Harus Percepat Vaksinasi Penguat

Jurnalindo.com – Cakupan vaksinasi penguat (booster) bagi masyarakat, khususnya kelompok remaja dan lansia diminta Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta agar Pemda DIY mempercepat proses tersebut.

Hal tersebut karena Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto di Yogyakarta, Jumat, menyebut vaksinasi booster untuk kelompok sasaran remaja dan lansia di DIY hingga kini masih rendah.

“Anggaran cukup memadai, kalau booster untuk nakes sudah, maka prioritas untuk remaja, lansia, dan pelayanan umum penting guna pencegahan COVID-19,” kata Eko.

Ia mengatakan bahwa Komisi A DPRD DIY segera mengundang instansi terkait untuk mempercepat dan mempermudah akses pelayanan vaksinasi bagi warga DIY guna mencegah penularan COVID-19 yang kembali melonjak dalam waktu dekat.

Menurut dia, Pemda DIY dapat memanfaatkan belanja tidak terduga (BTT) yang masih mencapai Rp64 miliar untuk merealisasikan percepatan itu.

“Untuk anggaran ada Rp64 miliar, minggu depan kami undang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait untuk mendorong pemanfaatan BTT karena kita masih hadapi COVID-19. Penanganan erupsi Gunung Merapi, bencana hidrometeorologi seperti angin lesus, longsor, dan lain-lain,” katanya.

Menurut dia, DIY harus lebih siap mengantisipasi berbagai bencana hidrometeorologi sebagai wilayah tujuan belajar dan wisata.

Ia berharap dengan program pelayanan publik yang baik, termasuk vaksinasi booster, masyarakat, dan wisatawan merasa nyaman berkunjung ke Yogyakarta.

“Kita memahami kondisi di lapangan karena sudah tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan, cek suhu, dan lain-lain. Kita harus aktif mencegah COVID-19. Beberapa hal penting, percepatan vaksinasi booster, bekerja sama dengan nakes, Dinkes, Dikpora, BIN, dan BPBD penting untuk menjalankan langkah pencegahan,” kata Eko.

Anggota Komisi A DPRD DIY Yuni Satia Rahayu menyebutkan data penambahan kasus COVID-19 per 4 Agustus 2022 tercatat sebanyak 64 kasus dan satu meninggal dunia di Kabupaten Sleman.

Menurut dia, pasien yang dirawat 109 orang, BOR isolasi 97 pasien, dan ICU 12 pasien dengan angka kematian 2,62 persen dari total 10.482 tempat tidur RS di daerah ini.

“Perlu perhatian khusus, testing vaksinasi per 4 Agustus 2022 vaksinasi booster rendah karena baru mencapai 38,52 persen, sedangkan kategori remaja untuk booster baru 6,87 persen,” kata Yuni.

Karena akses vaksinasi booster untuk remaja masih rendah, ia mengimbau agar Dinkes dan pelayanan kesehatan untuk remaja bisa masuk ke sekolah dan pedukuhan.
(ara/va)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *