Dasi Kuning Presiden Jokowi: Simbol Nyaman, Makna Politik, dan Respons Partai

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menjadi pusat perhatian dalam dunia politik, bukan hanya karena kebijakan-kebijakan pemerintahannya, tetapi juga gaya (Sumber foto: Voi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menjadi pusat perhatian dalam dunia politik, bukan hanya karena kebijakan-kebijakan pemerintahannya, tetapi juga gaya (Sumber foto: Voi)

Jurnalindo.com, – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menjadi pusat perhatian dalam dunia politik, bukan hanya karena kebijakan-kebijakan pemerintahannya, tetapi juga gaya berpakaiannya. Dalam berbagai kesempatan, terutama acara kenegaraan atau saat menerima tamu dari negara lain, Presiden Jokowi sering terlihat mengenakan kemeja formal berupa jas dengan dasi berwarna merah. Namun, perhatian masyarakat pun tercuri saat Jokowi tampil dengan dasi berwarna kuning.

Makna Dasi Kuning dalam Semiotika Politik

Dalam semiotika politik Tanah Air, dasi kuning yang dikenakan oleh Presiden Jokowi memiliki berbagai makna dan konotasi. Penggunaan dasi kuning ini tidak terlepas dari konteks politik yang tengah berkembang, terutama terkait renggangnya hubungan Jokowi dengan partainya, PDIP, dan situasi politik menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Pada Pilpres 2024, PDIP dan koalisinya mengusung calon presiden dan wakil presiden, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sementara itu, Jokowi diisukan lebih condong mendukung Prabowo Subianto yang mengajukan putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai calon wakil presiden. Momen ini menjadi menarik karena tahun 2024 juga merupakan tahun terakhir Jokowi menjabat sebagai presiden setelah dua periode kepemimpinan.

Reaksi dan Pengakuan Terkait Dasi Kuning

  1. Pengakuan Jokowi: Nyaman dan Tidak Ada Maksud Tertentu Sebelum bertolak ke Jepang dengan menggunakan dasi kuning, Jokowi memberikan respons santai terkait pertanyaan wartawan. Ia menyatakan bahwa penggunaan dasi kuning tersebut terjadi karena kesulitan mencari dasi, dan ia memakai yang tersedia. Saat ditanya tentang makna dasi kuning, Jokowi dengan candaan menjawab, “Masa nggak tahu.” Namun, ia menegaskan bahwa dirinya merasa nyaman mengenakan dasi kuning.
  2. Reaksi dari Partai Golkar: Jokowi Nyaman dan Terbuka untuk Bergabung Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa penggunaan dasi kuning menunjukkan kenyamanan Jokowi dengan partainya. Golkar, yang telah lama mendukung Jokowi, menyatakan keterbukaannya jika Jokowi ingin bergabung dengan partai tersebut. Menurut Airlangga, Golkar dan Jokowi telah menjalin kedekatan politik selama beberapa waktu.
  3. Respons dari PDIP: Urusan Hati Jokowi Sendiri Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, memberikan respons yang santai terkait pemilihan dasi oleh Jokowi. Ia menyatakan bahwa itu adalah urusan hati Jokowi dan bahwa Jokowi tentu merasa nyaman dengan pilihannya.
  4. Interpretasi Anggota Komisi VII DPR dari Golkar: Kepercayaan terhadap Golkar Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar, Dyah Roro Esti, memberikan interpretasi bahwa dasi kuning yang dikenakan Jokowi adalah simbol kepercayaan terhadap Golkar. Menurutnya, ini adalah bentuk pengakuan dan kepercayaan Jokowi terhadap partai yang telah lama mendukungnya.

Kesimpulan

Penggunaan dasi kuning oleh Presiden Jokowi menjadi perbincangan yang menarik di tengah dinamika politik Tanah Air. Meskipun pada dasarnya hanya pilihan busana, simbolisme yang melekat membuatnya memiliki arti yang lebih dalam dalam konteks politik yang tengah berkembang. Sementara Jokowi menyatakan kenyamanannya dengan dasi kuning, partai-partai seperti Golkar melihatnya sebagai isyarat positif dan simbol kepercayaan terhadap hubungan politik yang telah terjalin. Sebagai simbol semiotika politik, warna dasi dapat menyampaikan pesan dan konotasi yang kompleks, bahkan melampaui fungsi aslinya sebagai aksesori pakaian. (Nada/Tribunews)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *