jurnalindo.com – Tenggorokan terasa sakit ditengarai menjadi hal yang paling sering dialami oleh penderita Omicron. hal ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri seperti tersayat, kering, panas dan gatal di daerah tenggorokan.
Penyebab sakit tenggorokan memang tidak hanya karena inveksi dari Omicrin, hal lain juga dapat terjadi. Bisa karena inflamasi, infeksi saluran napas atas ISPA bakteri atau virus, alergi, merokok, bahan-bahan kimia dan lain-lain.
Dalam hal ini, dilansir dari CNN Indonesia, sakit tenggorokan memiliki ciri-ciri:
– kesulitan menelan
– nyeri seperti rasa tersayat
– tercekat dan memberat waktu menelan atau berbicara
– hidung tersumbat
– pembesaran kelenjar getah bening di leher atau bawah rahang
– demam atau meriang
– tenggorok terasa panas dan kering
Sementara sakit tenggorokan pada COVID-19, terutama varian Omicron kerap disertai gejala seperti hidung meler (runny nose), sakit kepala, kelelahan, dan bersin.
Jika diteliti, sakit tenggorokan biasa dengan sakit karena gejala Omicron memang sulit dibedakan tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Oleh sebab itu, untuk memastikan penyebab sakit tenggorokan di masa sekarang ini, disarankan setiap orang yang mengalami gejala sakit tenggorokan untuk melakukan pemeriksaan lebih dini terkait keluhan yang dirasakan.
Jika hasil tes menunjuka positif COVID-19 maka segera lakukan isoman , namun jika negatif COVID-19, sakit tenggorokan Anda dapat diobati dengan sejumlah pengobatan yang bisa dilakukan dengan mudah dirumah. Umumnya radang tenggorokan hilang dengan sendirinya dalam 2-3 hari.
Dengan tetap menerapkan pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan tepat waktu, perbanyak minum air putih serta rutin melakukan olahraga dapat meningkatkan kekebalan imunitas Anda. Selain itu, istirahat yang cukup juga mempunyai peran penting untuk menjaga tubuh Anda tetap sehat, bugar dan lebih stabil. Pakailah masker jika keluar rumah ya!
