Pakai Akun Abal-abal, Kampanye di Internet Berseliweran, Ini Kata Ketua Bawaslu Pati

Jurnalindo.com
Jurnalindo.com

JurnalIndo.com – Jadwal pelaksanaan Kampanye di Internet belum dimulai, namun sudah banyak akun-akun memuat gambar bertendensi kampanye oleh peserta pemilu bertebaran di berbagai platform.

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pati, Supriyanto membenarkan hal tersebut, Namun ia mengatakan bahwa selama ini tim saber kami belum menemukan kampanye di internet yang menggunakan akun pemilik peserta pemilu. Sedangkan yang terjadi saat ini, kampanye di internet tersebut bukan akun resmi yang didaftarkan oleh peserta pemilu

“Fokus kami hanya akun-akun yang sudah didaftarkan yaitu 20 akun setiap peserta pemilu,”jelasnya di depan awak media belum lama ini.

Namun ketika ditemukan kampanye di
akun secara resmi yang didaftarkan ke bawaslu maka secara tegas akan diberikan sanksi pidana pemilu

“Kalau kemudian akun yang didaftarkan itu melakukan kampanye sebelum waktu yang dijadwalkan ya kita akan berikan sanksi,”tegasnya

Sementara yang menjadi persoalan saat ini, kata Supriyanto kampanye di internet tersebut bukan akun resmi yang didaftarkan oleh peserta pemilu.

“memang ada temuan-temuan itu tetapi tidak menggunakan akun yang didaftarkan itu,”paparnya.

Lanjut dia, sepanjang tidak melanggar ketentuan berkampanye yang diatur dalam perundang-undangan berkampanye tidak ada soal. Meskipun dari kami akan melakukan pengkajian mendalam terlebih dahulu mengenai akun-akun tersebut.

“sepanjang itu tidak ada larangan maksudnya dan kemudian diatur dalam perundang-undangan memuat unsur sara itu nanti kita kaji kira-kira seperti apa,”ucapnya

“akun-akun tidak resmi itu upaya maksimal yang bisa kami lakukan adalah takedown akun tersebut,”imbuhnya.

Tetapi dalam melakukan take down terhadap akun-akun tersebut, lanjut dia dibutuhkan waktu cukup lama, jika dibandingkan proses pembuatan akun baru, sehingga dalam hal ini sulit untuk membendung lajunya kecepatan produksi akun tersebut.

“tetapi seberapa cepat proses takedown itu, sementara produksi akun baru itu lebih cepat ibaratnya tumbang satu tumbuh seribu dalam waktu bersamaan,”pungkas dia.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *