Dispertan Sebut Jatah Pupuk Subsidi di Pati Turun Drastis

Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati menyebut alokasi pupuk subsidi untuk tahun ini turun drastis jika dibandingkan dengan tahun 2023 kemarin. (Jurnalindo.com)
Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati menyebut alokasi pupuk subsidi untuk tahun ini turun drastis jika dibandingkan dengan tahun 2023 kemarin. (Jurnalindo.com)

Jurnalindo.com, – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati menyebut alokasi pupuk subsidi untuk tahun ini turun drastis jika dibandingkan dengan tahun 2023 kemarin.

Kepala Dispertan Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum memaparkan bahwa jumlah pupuk subsidi berjenis urea tahun ini pemerintah pusat menggelontorkan ke pemerintah daerah (Pemda) Pati sebesar 21.461 ton. Sedangkan untuk tahun kemarin mencapai 42,617 ton.

Sedangkan kategori pupuk NPK jatah untuk tahun ini sebesar 15.844 ton. Jika dibandingkan dengan tahun kemarin jatah Pupuk NPK mengalami penurunan hampir 10 ribu ton tepatnya 25.966 ton untuk tahun kemarin.

“alokasi pupuk urea dari pemerintah pusat sebesar 21.461 ton. Sedangkan untuk tahun lalu pati mendapatkan alokasi sebesar 42.617 ton. Sedangkan pupuk jenis NPK tahun ini hanya 15.844 ton, tahun lalu mencapai 25.966 ton,”jelas Niken belum lama ini.

Pengurangan pupuk subsidi tersebut, lanjut Niken tidak hanya terjadi di kabupaten Pati saja, melainkan di kabupaten lain mengalami hal yang sama,

“Subsidi pupuk di pemerintah pusat tetap Rp 24 triliun. Namun, karena Harga Pokok Produksi (HPP) pupuk berubah, biasanya dapat 10 juta ton kini hanya dapat 5 sampai 6 juta ton, baik urea maupun NPK. Itu secara nasional,” ungkapnya.

Sebenarnya jumlah pupuk tersebut tidak sesuai yang diusulkan oleh pemerintah daerah, Hal itu berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), Kabupaten Pati mengusulkan alokasi pupuk urea sebesar 40.635 ton. Sementara, untuk pupuk NPK

“Dibagi rata sampai ke tingkat petani dari pusat. Jadi pupuk yang diterima hanya 52 persen urea dan 29 persen NPK,” ujarnya.

Namun, berdasarkan informasi yang ia terima akan ada tambahan alokasi pupuk subsidi pada tahun ini. Hal itu, katanya, sudah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan

“Itu kabarnya ada sekitar Rp 14 triliun untuk kebutuhan MT2 dan MT3. Ini bisa saja pupuk tercukupi kalau ada tambahan,” ungkapnya.

Sementara ini, jatah pupuk subsidi yang paling banyak yaitu di pati bagian selatan tepatnya di Kecamatan Sukolilo Dengan alokasi pupuk urea sebesar 3.114 ton dan NPK sebesar 1.745 ton.

Sedangkan kebutuhan pupuk subsidi yang paling rendah berada di wilayah Kecamatan Juwana. Dengan alokasi pupuk urea sebesar 323 ton dan NPK sebanyak 228 ton. (Juri/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *