Mukomuko bentuk tim vaksinasi PMK hingga kecamatan

jurnalindo.com – Mukomuko, 15/9 – Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, akan membentuk tim untuk melaksanakan vaksinasi guna mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak sapi, kerbau, dan kambing, hingga ke tingkat kecamatan di daerah ini.

 

“Kita membentuk tim vaksinasi PMK per kecamatan dari 15 kecamatan di daerah ini. Koordinator tim yakni dokter hewan di daerah ini,” kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Diana, di Mukomuko, Rabu.

 

Ia menyatakan meskipun dokter hewan di daerah ini berjumlah sebanyak tujuh orang, namun setiap dokter hewan ini menjadi koordinator tim di beberapa kecamatan.

 

Sedangkan jumlah vaksinator PMK di daerah ini sebanyak 36 orang, sehingga instansi ini membutuhkan penambahan vaksinator untuk memberikan vaksinasi PMK pada hewan ternak.

 

Terkait dengan keterbatasan jumlah vaksinator di daerah ini, ia mengatakan, pihaknya melibatkan semua unsur terkait untuk menjadi vaksinator seperti
dari sarjana peternakan, dokter hewan swasta, termasuk para peternak sendiri bisa dijadikan vaksinator melalui pelatihan terkait vaksinasi PMK.

 

“Kita juga melibatkan penyuluh pertanian lapangan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk menjadi vaksinator atau membantu tugas vaksinator dalam memberikan vaksinasi,” ujarnya.

 

Ia juga menyebutkan penyebaran PMK pada hewan ternak hampir merata di daerah ini. Sebanyak 11 dari 15 kecamatan di daerah ini termasuk zona merah penyebaran PMK.

 

Sedangkan Kecamatan Pondok Suguh sebelumnya termasuk zona merah, tetapi sekarang ini tidak ada laporan kasus PMK pada hewan ternak di wilayah ini.
Sementara tiga kecamatan lainnya yakni Kecamatan V Koto, Kecamatan Air Rami, dan Kecamatan Malin Deman, belum ada laporan terkait hewan ternak yang terjangkit PMK. Kendati demikian, lanjutnya, namun belum tentu kecamatan tersebut bebas dari PMK.

 

“Bisa saja ada ternak di wilayah ini yang terjangkit PMK tetapi tidak dilaporkan kepada petugas peternakan dan kesehatan hewan,” ujarnya. (ara/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *