Nissan resmi keluar dari Rusia

jurnalindo.com – Jakarta, 12/10 – Nissan Motor Co menarik diri dari pasar Rusia untuk bergabung dengan daftar perusahaan yang meninggalkan negara itu setelah invasi ke Ukraina.

 

Perusahaan mengatakan akan menjual bisnisnya ke lembaga penelitian pemerintah dan mengalami kerugian satu kali sekitar 100 miliar yen ($ 686 juta).

 

Pembuat mobil mengatakan akan mempertahankan perkiraan pendapatan setahun penuh tidak berubah meskipun mengalami kerugian.

 Baca Juga: AISI menyebut krisis semikonduktor sudah bisa diatasi

Langkah itu dilakukan setelah perusahaan menghentikan produksi di St. Petersburg pada Maret, dengan alasan gangguan rantai pasokan pasca-perang di Ukraina.

 

Nissan mengatakan bahwa tanpa tanda-tanda perbaikan yang jelas, perusahaan memutuskan tidak dapat melanjutkan operasi.

 

Dengan keputusan ini, Nissan bergabung dengan jajaran pembuat mobil pesaing lainnya. Toyota Motor Co bulan lalu mengatakan akan keluar dari Rusia dengan mengakhiri produksi di pabriknya di kota yang sama di barat laut negara itu.

 Baca Juga: Kominfo terus melakukan kegiatan peningkatan Literasi digital bantu jaga demokrasi di ruang digital

Mazda Motor Corp juga sedang dalam pembicaraan dengan mitra lokal untuk mengakhiri produksi di Rusia.

Nissan telah memproduksi kendaraan sport dan mobil lainnya di pabriknya di St. Petersburg. Ini diproduksi sekitar 45.000 unit pada tahun 2021.

Karyawan di pabrik Rusia dijamin satu tahun kerja di pemilik baru Central Research and Development Automobile and Engine Institute, kata Nissan, demikian disiarkan Kyodo, Selasa (11/10).

(ara/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *