jurnalindo.com, Jakarta – Kasus PHK membayangi pembuat chip Intel Corp saat pasar komputer global melemah. Reuters mengutip laporan Bloomberg, Selasa (12/10) waktu setempat, bahwa Intel akan mengumumkan keputusan untuk memberhentikan pekerjanya pada bulan ini yang diperkirakan mencapai 20 persen. hal ini akan berpengaruh pada penjualan dan pemasaran.
Pada Juli, Intel memiliki 113.700 karyawan. Intel menolak berkomentar mengenai hal ini. Pembuat chip komputer memotong perkiraan penjualan dan laba tahunannya, gagal memenuhi target untuk kuartal kedua tahun ini.
Inflasi yang tinggi dan pembukaan kantor dan sekolah telah menyebabkan orang menggunakan komputer lebih sedikit daripada yang mereka lakukan selama periode pembatasan aktivitas akibat pandemi virus corona.
Baca Juga: 100 UMKM Singkawang dilatih manfaatkan teknologi digital
Pembuat chip juga mendapatkan tantangan akibat pembatasan yang diberlakukan di China untuk mengurangi penyebaran COVID-19 dan konflik di Ukraina, yang menyebabkan rantai pasokan terganggu dan membebani permintaan.
CEO Intel Pat Gelsinger pada Selasa waktu setempat mengeluarkan memo kepada karyawan, berisi rencana mereka membuat pabrik untuk konsumen di luar perusahaan dan lini produksi mereka sendiri.
Pabrik itu akan membuat chip yang dirancang oleh perusahaan lain. Intel selama ini membuat chip yang mereka rancang sendiri.
Salah satu pemain yang memiliki pabrik untuk chip rancangan perusahaan lain adalah Taiwan Semiconductor Manufacturing. ( Ara/Amnan)
