AHY Menyampaikan Alasan Menolak Wacana Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

Jurnalindo.com – Munculnya wacana sistem pemilu proporsional tertutup mendorong petinggi partai politik menggelar rapat tertutup untuk membahas hal tersebut.

Bertempat di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Minggu, 8 Januari 2023, acara tersebut dihadiri tujuh petinggi partai politik.

Mereka adalah AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat), Airlangga Hartarto (Golkar), Ahmad Syaikhu (PKS), Zulkifli Hasan (PAN), Muhaimin Iskandar (PKB), Johnny G. Plate (Nasdem) dan H. Amir Uskara (PPP).

Baca Juga: Tanggapan Ketua Kopri PMII Sumenep Terhadap Kasus Pemerkosaan Anak Di Bawah Umur

Dilansir dari akun Instagram @agusyudhoyono (9/1/2023), pertemuan petingi partai politik di atas adalah untuk membahas wacana sistem pemilu proporsional tertutup untuk pemilu 2024 yang diusung oleh PDIP.

Hasil musyawarah tersebut, delapan partai politik menolak retorika sistem pemilu proporsional tertutup dan tetap mendukung penyelenggaraan pemilu 2024 dengan sistem pemilu proporsional terbuka.

Dalam rapat tersebut, AHY menyampaikan dua alasan penolakan terkait wacana sistem pemilu proporsional tertutup.

Baca Juga: Delapan Ketua Porpol Sepakat Tolak Proporsional Tertutup

Pertama, jangan sampai hak-hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini dirampas. “Kalau ada sistem pemilu tertutup, rakyat tidak bisa langsung memilih wakil rakyatnya,” ujar AHY.

Ditambahkannya, “Kita ingin semua orang menggunakan haknya dan tidak seperti membeli kucing dalam karung, tentu kita berharap wakil rakyat dan pemimpin terpilih pada waktu yang tepat dapat membawa perubahan dan perbaikan.”

AHY berharap pemilu dengan sistem proporsional terbuka tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Putra sulung SBY ini juga berharap masyarakat Indonesia bisa menyambut Pesta Demokrasi engan hati-hati dan tentunya diharapkan acara tersebut berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Tidur Tak Teratur Buat Perut Mual di Pagi Hari

“Kedua, secara internal, parpol juga perlu menjaga semangat tinggi seluruh kadernya. Dengan sistem pemilu proporsional terbuka, tentunya kita berharap setiap kader parpol juga dapat memiliki ruang dan kesempatan yang adil,” jelas AHY.

“Jangan sampai mereka yang berjuang dan berusaha memperebutkan suara kemudian kehilangan semangat karena sistem sudah berubah dan kita kembali menginginkan yang terbaik yang bisa membawa aspirasi masyarakat luas,” imbuhnya.

Baca Juga: Resep Siu Mie yang Bisa Kamu Coba Sendiri di Rumah

Sementara terkait retorika sistem pemilu proporsional tertutup, sejauh ini sudah ada delapan partai politik di DPR yang menolak gagasan tersebut. Tujuh di antaranya dari pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut, dan satu lainnya dari Partai Gerindra

 

(Alfan)

Sumber: inNalar.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *