Oase  

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan

jurnalindo.com – Gerhana bulan adalah fenomena alam yang terjadi ketika sebagian atau seluruh permukaan tertutup bayangan bumi. Manusia sendiri mengenal tiga fenomena bulan, yaitu gerhana total dan sebagian dan gerhana bulan penuh.

Perbedaan masing-masing fenomena tersebut biasanya disebabkan oleh perbedaan posisi Bumi, Matahari, dan Bulan. Misalnya, bulan total terjadi ketika bumi sepenuhnya jatuh tempo ke bulan.

Dalam kondisi ini, Matahari, Bumi, dan Bulan berada bertahan pada garis yang sama. Namun, apapun jenis peristiwa yang terjadi, gerhana merupakan bukti kebesaran Allah, sehingga umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan shalat bulan.

Adapun pelaksanaan shalat gerhana bulan total dilakukan tanpa didahului dengan adzan atau iqamah. Apa itu Sunnah selain adzan dengan Lavaz Shalato Jamia.

Shalat bulan dilakukan atas doa rakaat shalat. Setiap rakaat dilakukan dua kali, dua kali membaca Al-Qur’an, dua rakaat dan dua sujud.

Niat sholat gerhana

Adapun tata cara shalat gerhana bulan dilakukan tanpa didahului dengan adzan atau iqaamah. Apa itu Sunnah selain adzan dengan Lavaz Shalato Jamia.

Sholat dilakukan dengan doa rakaat. Setiap rakaat dilakukan dua kali, dua kali membaca Al-Qur’an, dua rakaat dan dua sujud.

  • Jika Anda adalah imam shalat bulan:

Usholli sunnat khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa.

Artinya,

“Aku niat sholat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”

Niat sholat saat menjadi makmum

Jika Anda menjadi makmum saat sholat gerhana bulan

Usholli sunnat khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa.

Artinya,

Aku niat karena sholat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum Allah Ta’ala.

Niat sholat sendiri

Jika melakukan shalat gerhana bulan individual:

Usholli sunnat khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa.

Artinya,

“Aku niat sholat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Gerhana

Saat melakukan sholat gerhana bulan, adalah Sunnah untuk memperpanjang rukuk dan sujud dengan memuji Tuhan Yang Maha Esa. Lebih jelasnya, berikut ini tata cara teknis shalat gerhana bulan.

  1. Sebelum memulai, membaca niat salat gerhana bulan
  2. Takbiratul Ihram.
  3. Setelah mengucapkan takbir, membaca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Kemudian membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.
  4. Karena dianjurkan memanjakan ruku’, bisa disertai dengan membaca tasbih selama 100 kali.
  5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I’tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek
  6. Ruku’ lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.
  7. Kemudian bangkit dan membaca doa I’tidal.
  8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku’ pertama.
  9. Duduk di antara dua sujud.
  10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku’ kedua.
  11. Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
  12. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
  13. Namun setelah membaca Al-Fatihah dianjurkan membaca surat An-Nisa pada rakaat pertama. Untuk rakaat kedua dianjurkan membaca Surat Al-Maidah.
  14. Mengucapkan salam.

Setelah sholat, lebih baik terus berdoa dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kagum dan takut akan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, berdoa saat gerhana bulan merupakan waktu yang efektif agar doa kita cepat dikabulkan oleh Tuhan.

Demikian Tata Cara Sholat Gerhana Bulan yang bisa kami rangkum, semoga dengan adanya artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita semua. Dan masih banyak artikel yang menarik untuk dibaca hanya di jurnalindo.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *