Oase  

Dilaksanakan Sebelum Puasa Arafah, Ini Sejarah Singkat Puasa Tarwiyah

Jurnalindo.com – Tahukah Anda jika pada dasarnya puasa Tarwiyah dan puasa Arafah tidak lepas dari momen perjalanan Haji terkahir Nabi?

Puasa Tarwiyah dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah, sehari sebelum dimulainya pelaksanaan wukuf di Padang Arafah.

Kata “Tarwiyah” sendiri berasal dari kata Arab yang berarti “meminum air”.

Baca Juga: Sejarah Singkat Perjalanan Rasulullah dan Puasa Arafah

Puasa ini dinamakan Tarwiyah karena pada hari itu, para jamaah haji dahulu biasa menyiapkan bekal air dan persediaan makanan untuk memulai perjalanan menuju Padang Arafah pada hari berikutnya.

Sejarah puasa Tarwiyah berkaitan dengan peristiwa Haji Wada’ atau Haji terakhir yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun ke-10 Hijriah.

Pada tahun tersebut, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat menuju Mina pada tanggal 8 Dzulhijjah untuk memulai rangkaian ibadah haji.

Para jamaah haji melakukan beberapa kegiatan, termasuk melempar jumrah (melempar batu pada tiga tiang yang melambangkan setan), beribadah, dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke Padang Arafah keesokan harinya.

Meskipun puasa Tarwiyah tidak diwajibkan dalam agama Islam, namun puasa ini dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai sunnah muakkadah (sunah yang ditekankan). Beliau sendiri juga melaksanakan puasa Tarwiyah.

Puasa Tarwiyah memiliki keutamaan tersendiri, di antaranya adalah mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk ibadah wukuf di Padang Arafah.

Puasa ini juga dijalankan sebagai bentuk ibadah dan penghormatan terhadap sunnah Nabi Muhammad SAW.

Puasa ini menjadi kesempatan bagi para jamaah haji untuk memfokuskan diri, merenung, dan memperbanyak ibadah sebagai persiapan menghadapi momen penting wukuf di Padang Arafah.

Itulah sejarah singkat mengenai puasa Tarwiyah, yang berkaitan erat dengan ibadah haji dan perjalanan menuju Padang Arafah.

Puasa ini merupakan amalan sunnah yang dianjurkan dan memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperkuat ikatan dengan Allah SWT serta mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual untuk ibadah wukuf yang penting dalam rangkaian ibadah haji.

 

(Alf/jurnalindo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *