Oase  

Beberapa Panduan yang Perlu Kamu Ketahui dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Jurnalindo.com – Bulan puasa Ramadhan tinggal menghitung hari saja. Kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut dan menjalankan ibadah di bulan suci ini.

Sebelum itu kita terlebih dahulu harus memahami apa saja yang ada di dalam puasa Ramadhan.

Terdapat beberapa hal yang menjadi catatan dan tuntunan agar puasa Ramadhan dilaksanakan dengan benar.

Baca Juga: Inilah Tradisi-tradisi Unik Masyarakat Indonesia Untuk Menyambut Datangnya Bulan Puasa Ramadhan

Apa saja panduan tersebut? Berikut akan dibahas tentang panduan yang perlu kamu ketahui dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

1. Tidak Boleh Puasa Sehari atau Dua Hari sebelum Ramadhan

Panduan puasa Ramadhan pertama yakni larangan berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan. Tujuan larangan ini adalah berjaga-jaga agar Ramadhan yang datang satu atau dua hari pada saat itu mereka tidak mengetahuinya karena bertepatan dengan hari Senin atau Kamis sehingga mereka berpuasa Senin-Kamis atau puasa Daud.

Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan Bukhari dan muslim yakni yang memiliki terjemahan sebagai berikut:

“Jangan kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari kecuali seseorang yang biasa berpuasa dengan suatu puasa tertentu maka (tetaplah) ia berpuasa.”

Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Puasa di Bulan Ramadhan Untuk Kesehatan Tubuh

2. Jika Hilal Terlihat dari Satu Negeri, maka Seluruh Negeri Di Dunia Harus Berpuasa

Melansir dari dki.kemenag.go.id, jika suatu negeri melihat hilal maka seluruh dunia wajib berpuasa. Hal ini berdasarkan terjemahan surat Al Baqarah ayat 185 yakni sebagai berikut:

“Maka barang siapa dari kalian yang menyaksikan bulan, hendaknya ia berpuasa.”

Selain itu, ada pula dari hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dengan terjemahan sebagai berikut:

“Berpuasalah kalian karena melihatnya dan berbukalah kalian karena melihatnya dan apabila bulan tertutup atas kalian maka sempurnakanlah tiga puluh.” (H. R. Bukhari dan Muslim).

3. Niat Puasa adalah Hal Wajib

Niat membedakan antara kebiasaan dan ibadah. Selain itu, niat juga membedakan ibadah satu dengan ibadah lainnya. Hal ini selaras dengan hadist Rasulullah SAW yang memiliki terjemahan sebagai berikut:

Baca Juga: Inilah Amalan Sunnah Saat Sahur di Bulan Puasa Ramadhan

“Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung pada niatnya dan setiap orang hanyalah mendapatkan apa yang ia niatkan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Berkaitan dengan puasa Ramadhan, niat wajib dilakukan pada sebelum waktu puasa. Artinya, niat dapat dilakukan setelah berbuka hingga sebelum subuh. Niat harus dilakukan setiap saat akan berpuasa. Ketentuan ini selaras dengan perkataan Ibnu Umar dan Hafsoh yang memiliki hukum marfu’. Berikut terjemahannya:

“Siapa yang tidak berniat puasa dari malam hari maka tidak ada puasa baginya.”

4. Boleh Mencicipi Masakan saat Berpuasa

Panduan puasa Ramadhan berikutnya adalah terkait pencicipan makanan. Seorang muslim diperbolehkan mencicipi masakan dengan ketentuan menjaganya jangan sampai masuk ke tenggorokan. Ia wajib mengeluarkannya jika sudah mencicipinya.

Hal ini selaras dengan perkataan Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhuma yang memiliki hukum marfu’. Terjemahannya yakni sebagai berikut:

“Tidak apa-apa bagi orang yang berpuasa mencicipi cuka atau sesuatu yang ia ingin beli sepanjang tidak masuk ke dalam tenggorokannya.”

Baca Juga: 7 Rekomendasi Minuman yang Sering Dicari Untuk Berbuka Puasa

5. Beberapa Hal Makruh bagi Orang Puasa

Panduan puasa Ramadhan berikutnya adalah terkait hal makruh yang dilakukan saat berpuasa. Hal makruh tersebut salah satunya adalah bekam dan donor darah karena mengeluarkan darah kotor dari kepala dan anggota tubuh lainnya. Hal ini akan membuat tubuh lemah. Hadist yang berkaitan dengan itu adalah:

“Telah berbuka orang yang berbekam dan orang yang membekamnya”

6. Orang-Orang yang Boleh Tidak Berpuasa

Panduan puasa Ramadhan berikutnya adalah terkait orang-orang yang memperoleh keringanan untuk tidak berpuasa. Orang-orang yang mendapat keringanan tidak berpuasa adalah musafir, orang yang sakit, wanita haid atau nifas, laki-laki maupun perempuan yang tua dan tidak mampu berpuasa, wanita hamil dan menyusui.

7. Perbanyak Ibadah dan Bersungguh-Sungguh

Panduan Puasa Ramadhan berikutnya adalah perintah untuk beribadah lebih banyak dan bersungguh-sungguh. Pasalnya Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda sesuai degan firman-Nya hadist Qudsi dengan terjemahan sebagai berikut:

Baca Juga: Resep Membuat Kepiting Saus Tiram Pedas, Cocok Untuk Menu Berbuka Puasa

“Setiap kebaikan yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan dari sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa, sebab puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya kepada orang-orang yang telah menahan syahwat, makan, dan minum karena -Ku.”

Itulah beberapa panduan yang perlu kamu ketahui dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *