News  

Polda NTT perketat pengamanan pasca Bom Bunuh diri di Bandung

Jurnalindo.com, Polda NTT memperketat penjagaan di setiap Polres dan Polres, serta di seluruh wilayah setempat menyusul serangan bunuh diri yang terjadi di Mapolres Astananyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu.

“Pengamanan otomatis diperketat, termasuk pemeriksaan ketat terhadap orang tak dikenal yang masuk ke Mapolres NTT,” kata Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy di Kupang, Rabu.

Ia mengatakan, hal itu sebagai respons upaya pengamanan di wilayah NTT menyusul insiden bom bunuh diri di Mapolres Astananyar, Bandung, Rabu pagi.

Mantan Kapolda Timor Selatan itu mengatakan, pengamanan diperketat tidak hanya di Mapolres NTT, tapi juga di seluruh jajaran Polres dan Polsek.

Baca Juga: Polda Jatim tingkatkan kewaspadaan pasca Bom di Bandung

Menurut Ariasandy, pengamanan ketat ini sebenarnya dilakukan setiap hari, namun kali ini kewaspadaan harus ditingkatkan lagi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kabid Humas menambahkan bahwa intelijen Polda NTT juga terus memantau perkembangan siatuasi keamanan di provinsi berbasis kepulauan itu,

“Kita akan pantau terus keamanan di NTT ini, tetapi sampai dengan saat ini kondisi keamanan di NTT kondusif,” tambahnya.

Ariasandy mengimbau kepada masyarakat NTT untuk selalu waspada dan jika melihat orang baru serta mencurigakan segera melapor kepada pihak keamanan.

“Jangan mengambil keputusan sendiri untuk melakukan penindakan karena kita tidak tahu apakah yang dicurigai itu berbahaya atau tidak,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Suntana menyebutkan ada 11 orang yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.

Baca Juga: Pelaku membawa dua bom yang akan di ledakan polsek Astananyar

Dari 11 orang itu, sebanyak 10 orang merupakan anggota polisi dan satu orang warga sipil yang sedang melintas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan pelaku bom bunuh diri dipastikan tewas di lokasi.

“Ada 11 orang menjadi korban, terdiri 10 anggota Polri dan satu warga sipil. Satu orang anggota Polri meninggal dunia atas nama Aiptu Sofyan,” kata Suntana kepada wartawan di sekitar Mapolsek Astanaanyar.

Kapolda menjelaskan peristiwa bom bunuh diri itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB saat anggota Polsek Astanaanyar sedang melaksanakan apel pagi.
 (Nada/Ara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *