News  

Mitra Seni Indonesia Suguhkan Pagelaran Amal Sayembara Slagaima

jurnalindo.com – Jakarta – Mitra Seni Indonesia (MSI) menggelar pagelaran amal sayembara Slagaima yang akan ditayangkan melalui kanal YouTube MSI mulai 25 Juni hingga Juli 2022 dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional.

Ketua panitia pagelaran amal sayembara Slagaima, Hesti Indah Kresnarini, mengatakan pagelaran ini menampilkan pertunjukan wayang kulit klasik yang menggunakan empat dalang dan dikolaborasikan dengan terjemahan plot wayang dalam bentuk sendratari ataupun tari koreografi.

Sebagai informasi, pagelaran merupakan hasil dari program pelatihan dan pendampingan Gelar Karya Residensi yang diberikan kepada generasi muda usia sekolah.

Program bertujuan untuk memberikan ruang ekspresi, penggalian nilai, potensi dan talenta dari para seniman pendamping dan para ahli melalui kerja sama dengan Tobong Institut.

Menurut Hesti, program Gelar Residensi yang diikuti sekitar 80 anak-anak muda pada tahap awal ini sudah dimulai sejak Desember tahun 2021.

Mereka mendapatkan pendampingan dan pelatihan sesuai dengan talenta yang mereka miliki meliputi manajemen produksi, pendalaman nilai seni (tari, karawitan, teater tradisi, dan lain-lain), serta marketing, branding, dan event launching.

“Saya menilai hasilnya baik, sebuah karya disajikan dalam bentuk audio visual yang dikemas secara menarik dan patut kita apresiasi,” kata Hesti melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Hesti mengharapkan hasil karya mereka akan memotivasi untuk melahirkan karya-karya berikutnya menjadi lebih baik lagi serta akan meningkatkan kepedulian, rasa cinta, dan bangga terhadap seni budaya Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum MSI Sari Ramdani mengatakan pagelaran dapat terselenggara sebagai salah satu hasil dari pengumpulan dana Pagelaran Amal Ludruk Mitra Seni Indonesia tahun 2020.

Dari hasil pengumpulan dana tersebut, MSI juga membantu menggerakkan beberapa kesenian tradisional, termasuk Ketoprak Tobong Kelana Bakti Budaya – Sleman. Berkat bantuan itu, menurut Sari, sanggar-sanggar tersebut kembali berproduksi dengan karya-karya yang sangat menarik.

MSI sendiri sebagai wadah pencinta dan pemerhati seni juga berupaya menghidupkan kesenian tradisional agar terus dapat berproduksi dan berkarya, setelah terhenti hampir tiga tahun karena pandemi. (ara/ren)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *