JurnalIndo.Com – Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali melakukan penyitaan terkait dugaan korupsi yang melibatkan korporasi Duta Palma Group. Kali ini, uang senilai Rp 372 miliar disita dan dipamerkan dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung Kartika, Kejagung, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024).
Dalam pantauan di lokasi, uang hasil sitaan tiba sekitar pukul 20.50 WIB dengan menggunakan dua mobil box. Uang tunai tersebut dikemas dalam 9 koper, puluhan kardus berukuran sedang, hingga tiga filling cabinet berwarna silver. Seluruh barang bawaan kemudian dibawa petugas menuju lantai atas gedung.
Selama konferensi pers, uang tunai disusun di depan sebagai bukti hasil penyitaan. Uang tersebut terdiri dari pecahan Rp 100 ribu, namun tidak hanya berbentuk rupiah, melainkan juga terdapat mata uang asing, seperti dolar Singapura dan yen Jepang. dilansir dari detik.Com
Penyitaan Terbaru Terkait Korupsi Duta Palma Group
Kasus ini merupakan bagian dari dugaan tindak pidana korupsi dan pencucian uang (TPPU) terkait perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indragiri Hulu. Sebanyak tujuh korporasi telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, yaitu:
1. PT Palma Satu
2. PT Siberida Subur
3. PT Banyu Bening Utama
4. PT Panca Agro Lestari
5. PT Kencana Amal Tani
6. PT Asset Pacific
7. PT Darmex Plantations
Sebelumnya, Kejagung juga telah menyita uang senilai Rp 450 miliar dari PT Asset Pacific, yang merupakan bagian dari Duta Palma Group. Uang tersebut diduga berasal dari tindak pidana pencucian uang hasil korupsi terkait perizinan perkebunan kelapa sawit oleh Surya Darmadi, bos Duta Palma.
Perkembangan Kasus Korupsi
Kasus ini merupakan pengembangan dari skandal korupsi besar yang melibatkan Duta Palma Group dan berbagai perusahaan di bawah naungannya. Penyitaan aset dalam jumlah besar ini menjadi salah satu langkah konkret Kejagung dalam menindak praktik korupsi dan pencucian uang di sektor perkebunan sawit.
Dengan total penyitaan yang terus bertambah, Kejagung berkomitmen untuk mengusut tuntas korupsi yang dilakukan oleh korporasi-korporasi besar, termasuk Duta Palma Group.
Jurnal/Mas