Jurnalindo.com, – Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Setya Utama, menjelaskan alasan di balik keputusan pemerintah untuk tetap menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada 17 Agustus 2024. Padahal, IKN direncanakan menjadi kota hijau yang mengedepankan penggunaan kendaraan listrik.
Setya menuturkan bahwa saat ini IKN masih berada dalam masa peralihan, yang memungkinkan penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin untuk sementara waktu. “Jadi itu masih masa peralihan,” kata Setya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024).
Keterbatasan Kendaraan Listrik dan Peralihan Bertahap
IKN merupakan proyek jangka panjang yang memerlukan waktu belasan hingga puluhan tahun untuk diwujudkan sepenuhnya sebagai kota hijau dengan infrastruktur yang ramah lingkungan. Setya menjelaskan bahwa salah satu alasan penggunaan kendaraan non-listrik adalah keterbatasan jumlah kendaraan listrik yang tersedia saat ini.
“Baca UU tentang IKN di peralihan, ya. Jadi masih ada waktu sekarang untuk pakai mobil combustion (pembakaran) karena ketercukupan (moda) juga,” jelasnya.
Pemerintah Sewa Kendaraan untuk Kebutuhan Operasional di IKN
Untuk mendukung pelaksanaan upacara HUT RI di IKN, pemerintah memutuskan untuk menyewa kendaraan guna memenuhi kebutuhan operasional, termasuk wara-wiri dan logistik. Setya Utama mengungkapkan bahwa total kendaraan yang disewa mencapai sekitar seratus unit.
“Tentu saja diperlukan juga kendaraan operasional untuk wara-wiri dan logistik seperti truk dan mobil box barang. Total semua itu, hanya seratusan unit,” ujar Setya pada Rabu (7/8/2024).
97 Bus Fossil Didatangkan untuk Mendukung Upacara di IKN
Selain itu, Kementerian Perhubungan turut mendukung acara ini dengan mendatangkan 97 bus berbahan bakar fosil yang akan beroperasi di IKN dari tanggal 10 hingga 18 Agustus 2024. Bus-bus ini akan digunakan untuk melayani tamu undangan umum, beroperasi dengan sistem shuttle di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, serta mengangkut tamu dari bandara ke hotel.
“Kami mengecek kesiapan moda transportasi yang akan digunakan saat nanti peringatan upacara 17 Agustus 2024 di IKN. Pada momen ini, Ditjen Hubdat turut serta mendukung dengan penyediaan 97 Bus Fossil,” ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Risyapudin Nursin.
Armada bus tersebut akan dikirimkan secara bertahap dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju ke Pelabuhan Semayang Balikpapan, dan telah dipersiapkan lengkap dengan pengemudi, bahan bakar, serta pelaksanaan rampcheck.
IKN: Masa Peralihan Menuju Kota Hijau
Keputusan pemerintah untuk sementara waktu tetap menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil di IKN mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam transisi menuju kota hijau. Namun, dengan perencanaan yang matang dan dukungan infrastruktur yang terus berkembang, IKN diharapkan akan sepenuhnya beralih ke kendaraan ramah lingkungan sesuai dengan visi jangka panjangnya. (Kompas.com/Nada)