Srimulat Hidup Memang Komedi: Menggali Filosofi Kehidupan dari Layar Kaca

Film "Srimulat Hidup Memang Komedi," yang tayang perdana pada 23 November 2023, menjadi persembahan dari MNC Pictures yang berhasil (Sumber foto: JawaPos)
Film "Srimulat Hidup Memang Komedi," yang tayang perdana pada 23 November 2023, menjadi persembahan dari MNC Pictures yang berhasil (Sumber foto: JawaPos)

Jurnalindo.com, – Film “Srimulat Hidup Memang Komedi,” yang tayang perdana pada 23 November 2023, menjadi persembahan dari MNC Pictures yang berhasil mengangkat kisah gemilang dan komedi dari grup lawak Srimulat asal Solo. Dengan membawa Nunung, Tessy, dan Kadir sebagai pemain utama, film ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyiratkan berbagai filosofi kehidupan yang dapat diambil sebagai pelajaran.

1. Gepeng: Tawadu’ dan Kesungguhan dalam Menggapai Impian

Gepeng, yang diperankan oleh Bio One, membawa pesan tawadu’ dan kesungguhan dalam menggapai impian. Saat hendak menuju Jakarta, adegan Gepeng meminta izin kepada orang tuanya secara simbolik dengan bersalaman tangan dan meminta doa restu menggambarkan rasa hormat dan keikhlasan anak kepada orang tua. Kesungguhan Gepeng belajar bahasa Indonesia untuk mengatasi ketidaksetujuan orang sekitarnya memberikan pelajaran bahwa usaha dan tekad yang kuat dapat mengubah pandangan orang terhadap kita.

2. Royani: Bermurah Hati dan Bicara Jujur

Royani, yang memiliki dua sisi karakter, menunjukkan bahwa bermurah hati dan berbicara jujur merupakan nilai-nilai yang penting dalam kehidupan. Meskipun terlihat matre di luar, Royani menunjukkan kebaikan hatinya ketika memberikan bekal bahasa Indonesia kepada Srimulat untuk penampilan di Jakarta. Bicara jujur dan meminta maaf, seperti yang dilakukannya di kantor polisi, menciptakan sikap positif terhadap dirinya.

3. Tessy: Solidaritas dalam Kebersamaan

Tokoh Tessy, yang diperankan oleh Erick Estrada, menghadirkan gambaran tentang solidaritas dalam kebersamaan. Saat terlibat dalam dunia waria, Tessy dan teman-temannya menunjukkan dukungan dan gotong royong satu sama lain. Solidaritas ini tercermin ketika Tessy berusaha membebaskan teman-temannya dari razia. Pelajaran hidup dari Tessy adalah bahwa dalam tim, baik dalam suka maupun duka, saling mendukung dan bersama-sama menghadapi tantangan.

4. Tarzan: Tidak Ada yang Mustahil

Tarzan, diperankan oleh Ibnu Jamil, membawa pesan positif bahwa tidak ada yang mustahil. Meskipun memiliki gigi palsu, Tarzan dengan keyakinannya bahwa “tidak ada hal yang mustahil” berhasil membuktikan bahwa Srimulat bisa tampil di layar kaca. Prinsip kuat yang dimiliki Tarzan mengajarkan kita untuk tidak mudah putus asa dan selalu menjaga semangat pantang menyerah.

5. Nunung: Belajar dari Idola dan Menyemai Kebaikan

Nunung, diperankan oleh Zulfa Maharani, menunjukkan pentingnya belajar dari idola dan menyemai kebaikan. Nunung mengambil sisi baik dari idola, Titiek Puspa, dan menunjukkan bahwa kita dapat mengambil inspirasi dari orang-orang yang kita kagumi. Kepribadian yang polos namun selalu menyenangkan Nunung menciptakan daya tarik tersendiri.

6. Babe Makmur: Melihat Dalam dan Menggali Informasi

Babe Makmur, yang diperankan oleh Rano Karno, memberikan pelajaran untuk melihat dalam dan menggali informasi sebanyak mungkin sebelum menilai seseorang. Sifat kebapakan yang awalnya menyalahkan Gepeng tanpa mendengarkan penjelasan Royani berubah ketika akhirnya dia menyambut gembira keberhasilan Srimulat. Babe Makmur mengajarkan kita bahwa tidak boleh menilai seseorang hanya dari tampang fisiknya.

Dalam keseluruhan, “Srimulat Hidup Memang Komedi” tidak hanya sebuah film komedi yang menghibur tetapi juga kaya akan nilai-nilai kehidupan. Dari bersalaman tangan hingga keyakinan bahwa “tidak ada hal yang mustahil,” setiap adegan dan tokoh dalam film ini memberikan pelajaran hidup yang dapat dijadikan pedoman untuk menjalani kehidupan dengan penuh makna dan kebahagiaan. (Kompasiana/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *