Sindiran “Matahari dan Bulan” dari Dasco di Tengah Isu Matahari Kembar Kabinet Prabowo

Sumber foto ; Tempo.co
Sumber foto ; Tempo.co

Jurnalindo.com, – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, ikut menghadiri acara halal bihalal yang digelar di kediaman Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, di Jakarta, Minggu malam (20/4/2025). Kehadiran Dasco menjadi sorotan, terutama karena pernyataannya yang disinyalir menyindir isu yang tengah hangat: soal “matahari kembar” dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dasco tiba di lokasi sekitar pukul 19.30 WIB dan meninggalkan acara dua jam kemudian. Saat menyapa awak media sebelum pulang, Wakil Ketua DPR RI itu melontarkan kalimat yang penuh makna.

“Ini bukan matahari, tapi bulan,” ucap Dasco sambil menunjuk ke arah Cak Imin, disambut gelak tawa kecil dari sekelilingnya.

Ketika ditanya apakah kalimat itu merujuk pada isu “matahari kembar” di pemerintahan Prabowo, Dasco pun menanggapi dengan santai sambil berseloroh, “Kalau matahari kan siang, ini malam.” Ia lalu masuk ke mobil dan meninggalkan lokasi.

Isu “Matahari Kembar” Menguat

Pernyataan Dasco tersebut muncul di tengah mencuatnya isu “matahari kembar” dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Isu ini dipicu oleh serangkaian kunjungan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kunjungan terakhir dilakukan oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono pada Ahad kemarin. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga bertamu ke rumah Jokowi pada Jumat, 11 April 2025. Dalam pertemuan itu, keduanya kompak menyebut Jokowi sebagai “bos”.

“Silaturahmi sama bekas bos saya, sekarang masih bos saya. Saya sehat, beliau sehat dan minta arahan-arahan. Banyak sekali, saya harus belajar,” ujar Trenggono.

Kunjungan ke Jokowi tidak berhenti di situ. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tercatat lebih dulu menemui Jokowi di Solo pada 8 April. Disusul keesokan harinya oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang bahkan datang bersama cucunya.

Tanggapan PKS: Perlu Izin Presiden

Fenomena ini mendapat sorotan dari kalangan politikus, termasuk dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, menilai silaturahmi kepada mantan presiden adalah hal baik. Namun, ia mengingatkan agar menteri-menteri yang kini berada di kabinet Prabowo tetap menjaga etika pemerintahan.

“Silaturahmi bagus. Tapi jangan di jam kerja dan pastikan izin pada Presiden,” ujar Mardani.

Ia pun memperingatkan soal potensi munculnya persepsi publik mengenai “matahari kembar” — dua pusat kekuasaan yang memengaruhi jalannya pemerintahan, yang bisa berujung pada kebingungan arah kebijakan.

Antara Diplomasi dan Sindiran

Pernyataan Dasco mengenai “matahari dan bulan” dinilai sebagian kalangan sebagai bentuk sindiran politik yang halus namun tajam. Di satu sisi, ia menyampaikan keakraban dan kedekatan antar-elite politik, namun di sisi lain juga menegaskan posisi dan batas peran dalam pemerintahan saat ini.

Dalam dinamika politik yang terus berkembang menjelang Pilpres 2029, gestur seperti ini kerap menjadi bagian dari komunikasi simbolik yang sarat makna. Apakah ini sinyal persaingan atau bentuk konsolidasi kekuatan, waktu yang akan menjawab. (Tempo.co/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *