Permohonan Maaf dari Ketua Umum Muslimat NU terkait Kemacetan di Acara Harlah ke-78

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan permohonan maaf kepada pengendara dan pengguna jalan (Sumber foto : NU Online)
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan permohonan maaf kepada pengendara dan pengguna jalan (Sumber foto : NU Online)

Jurnalindo.com, – Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan permohonan maaf kepada pengendara dan pengguna jalan di sekitar lokasi acara peringatan hari lahir (harlah) ke-78 Muslimat NU. Acara tersebut digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu (20/1).

Khofifah menyatakan bahwa panitia menyadari potensi kemacetan yang mungkin terjadi sejak Jumat (19/1) sore hingga Sabtu (20/1) sore. Dalam konferensi pers, ia menjelaskan, “Kami panitia menyampaikan mohon maaf jikalau mungkin mulai nanti sore atau malam, area sekitaran GBK sedikit agak tersendat traffic-nya, kemudian besok sampai sore sangat mungkin [juga] agak tersendat.”

Upaya mitigasi dan pengurangan dampak kemacetan juga telah dikomunikasikan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Meskipun mengakui potensi kemacetan, Khofifah optimis bahwa langkah-langkah yang telah diambil dapat membantu mengurai lalu lintas.

“Ini insyaallah bersama-sama dengan Pemprov DKI sudah dibangun komunikasi yang memungkinkan bisa mengurai [kemacetan],” ujarnya. “Tapi pasti akan menimbulkan traffic sedikit terhambat, kita berharap bahwa itu akan bisa terurai dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tambahnya.

Harlah ke-78 Muslimat NU diadakan di Stadion GBK dengan tema “Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Menguatkan Ketahanan Nasional.” Kegiatan ini diawali dengan doa bersama dan dihadiri oleh sekitar 150 ribu Muslimat NU dari dalam dan luar negeri, serta warga NU, ANSOR, Fatayat NU, PERGUNU, dan elemen Banom, lajnah, dan lembaga NU lainnya. Acara juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, para ulama, dan tokoh-tokoh NU, termasuk pimpinan syuriyah dan tanfidziyah PBNU serta pimpinan dan pengurus Muslimat NU. (Kumparan/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *