5 Fakta Terbaru Di Duga Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara, Kena Pasal Hukuman Mati

JurnalIndo.com – Jakarta, 04/04 – Kasus “dukun pengganda uang” di Banjarnegara menghebohkan publik. Pasalnya Dukun yang akrab disapa Mbah Slamet itu ternyata adalah pembunuh beberapa korban. Polisi menangkap para pelaku dan mengungkap fakta pembunuhan berencana tersebut.

Simak sederet fakta kasus pembunuhan berencana berganda Dukun di Banjarnegara yang dirangkum sebagai berikut: 

Kronologi Kasus Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

Baca Juga: 8 Fakta Kecelakaan Mobil Dinas Pemerintah Kabupaten Kuningan Nomor Satu Mengerikan

Kapolres Banjarnegara Kompol Hendri Yulianto menjelaskan kronologis kasus pembunuhan dukun penghasil uang di Banjarnegara. Hendri mengumumkan hal itu dalam konferensi pers di Polres Banjarnegar.

Berawal dari laporan anak korban, GE, yang diterima Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. Dalam laporannya, GE menyebut ayahnya (PO) mengajaknya bertemu seseorang di Banjarnegara menggunakan bus dari Sukabumi ke Wonosobo di Juli 2023.

Setibanya di Wonosobo, PO dan GE menemui Mbah Slamet yang kemudian membawa mereka ke rumahnya di Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara. Saat Mbah Slamet berada di rumah, ia membawa PO ke salah satu ruangan sementara GE diminta menunggu di luar.

Pada 20 Maret 2023, PO kemudian kembali sendirian ke Banjarnegara menemui Mbah Slamet dengan Wuling warna hitam. Setelah tiba di Banjarnegara pada 23 Maret 2023, PO sempat berkomunikasi dengan SL, anak keduanya, adik GE.

Baca Juga: Guncangan Dasyat Ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai

PO menulis pesan saat berada di rumah Mbah Slamet, meminta anaknya waspada jika berangkat sebelum Minggu (26). Namun, PO belum dihubungi sejak 24 Maret. GE pun melaporkan hal tersebut ke Polres Banjarnegara, yang berujung pada penyelidikan dan penangkapan dukun penghasil uang Mbah Slamet. PO kemudian ditemukan terkubur di dekat jalur hutan di Wanayasa pada 1 April 2023. 

Modus Mbah Slamet Bunuh Korban: Janji Gandakan Uang

Kapolres mengatakan, kasus pembunuhan yang diusut berdasarkan temuan penyidikan bermula dari penggandaan uang antara Mbah Slamet, 45, dan PO korban, 54. Disebutkan, Mbah Slamet juga punya tangan kanan”. 

“Mbah Slamet ini memiliki ‘tangan kanan’ yaitu saudara BS. Satu tahun lalu, saudara BS ini mengunggah ke Facebook yang isinya bahwa Mbah Slamet adalah orang pintar yang bisa menggandakan uang,” jelasnya.

Baca Juga: Kesaksian Warga Tentang Ledakan Kilang Minyak Dumai

Menurutnya, PO yang membaca unggahan itu juga tertarik, sehingga BS menghubunginya dengan Mbah Slamet. Usai pertemuan, PO memberikan uang dan mahar kepada Mbah Slamet, namun hasil penggandaan uang tersebut tidak kunjung terwujud, sehingga korban berulang kali menanyai tersangka. 

Motif Racuni Korban: Kesal Ditagih Utang-Takut Dilaporkan

Mbah Slamet geram karena korban terus menuduhnya dan akhirnya memberikan minuman yang dicampur dengan kalium sianida kepada PO hingga akhirnya meninggal dan dimakamkan di jalan setapak menuju hutan. 

“Selain karena kesal terus-menerus ditagih, tersangka juga takut dilaporkan oleh korban ke penegak hukum, sehingga diracunlah korban ini,” tegasnya.

Mbah Slamet dan BS Jadi Tersangka Pembunuhan Berencana

Terkait kejadian tersebut, Kapolres menyebut tersangka ada dua tersangka yakni ST (Slamet Tohari) alias Mbah Slamet dan BS. Menurut Bagian 340 KUHP, dijerat melakukan pembunuhan berencana dapat dihukum dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara hingga 20 tahun. 

Sementara itu, tersangka Mbah Slamet mengatakan jika korban telah memberikan uang sebanyak Rp 70 juta secara bertahap. “Saya janjikan uang itu bisa digandakan sampai Rp 5 miliar, sedangkan uang dari korban saya gunakan untuk bayar utang,” katanya

Jumlah Korban Pembunuhan Mbah Slamet Ada 10 Orang

Polisi menemukan jenazah 10 korban lainnya dalam rencana pembunuhan dukun penghasil uang Banjarnegara Mbah Slamet. Jenazah korban ditemukan di kebun tersangka. Beberapa jenazah terkubur dalam lubang berdasarkan pantauan DetikJateng di lokasi. 

“Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin. Di lahan milik pelaku ST,” kata Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (3/4/2023).

Perihal jumlah korban, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan. “Untuk jumlah pastinya belum bisa kami pastikan. Namun kami kasih terus melakukan pengembangan terkait kasus ini,” sambungnya.

Keterangan lain, polisi menyebut 10 mayat tersebut sudah berupa kerangka. Sampai saat ini polisi masih lakukan proses identifikasi korban.

“Dari jumlah kerangka yang diketemukan diperkirakan ada 10 yang masih proses identifikasi,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal, seperti dilansir detikJateng, Senin (3/4/2023).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *