Pemerintah Tengah Mengembangkan Bali Menjadi Destinasi Unggulan Wisata Kesehatan

 

jurnalindo.com – Jakarta, 6/12 – Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno mengumumkan bahwa pemerintah sedang mengembangkan Bali menjadi destinasi unggulan wisata kesehatan.

“Kami secara all out akan mempersiapkan destinasi pariwisata kesehatan, dan saat ini Kemenparekraf RI telah menetapkan logo branding ‘Indonesia Health Tourism’ dan kampanye #SehatdanBugardiRumahSendiri dan #DiIndonesiaAja agar dapat digunakan bagi pemangku kepentingan wisata kesehatan di Indonesia,” kata Sandiaga dikutip dari siaran resmi, Selasa.

Rencana Pengembangan Wisata Kesehatan Pulau Dewata ini dilakukan untuk mendorong masyarakat Indonesia yang biasa berobat ke luar negeri untuk tetap berobat ke Indonesia agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.

Karena menurut data Kementerian Kesehatan, pada tahun 2021 akan terjadi kerugian ekonomi sekitar Rp 161 triliun per tahun dari masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri.

Baca Juga: Jelang Piala AFF 2022 Timnas Senior jalani latihan terpusat di Bali

Pengembangan wisata kesehatan menjadi prioritas strategi nasional karena memberikan jawaban atas tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia yaitu kesehatan pasca pandemi dan pemulihan ekonomi.

Kemenparekraf juga terus bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mengimplementasikan empat pilar yang telah disepakati dalam pengembangan wisata kesehatan, yaitu wisata kesehatan, wisata fitnes, wisata kesehatan berbasis olahraga dan wisata kesehatan berbasis MICE pariwisata.

“Dan Bali merupakan champion city dan hub untuk wisata medis serta salah satu destinasi yang lengkap secara potensi untuk bisa kita kembangkan sesuai dengan pilar-pilar pariwisata kesehatan tersebut,” ujar Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan, selain memperkuat kerja sama, Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif juga melakukan sejumlah upaya untuk menghubungkan sektor pariwisata dengan sektor kesehatan.

Diantaranya adalah penyusunan Rencana Aksi Nasional (RAN) Wisata Medis dan Wisata Kesehatan di Indonesia; Mendukung dan mendorong rumah sakit dan klinik yang sudah ada di Bali untuk mendapatkan Keputusan Menteri Kesehatan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan wisata medis.

“Lalu mendukung program KemenBUMN yang saat ini tengah mengembangkan KEK Kesehatan di Sanur; serta sebagai quick win kami menghimbau pemerintah daerah masing-masing untuk dapat membentuk badan entitas kolaboratif yang berfungsi untuk mengkoordinasi – mengadvokasi – dan mengeksekusi kebijakan dan program-program yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan wisata kesehatan di wilayahnya,” katanya.

Baca Juga: Hujan deras, pelaku usaha pariwisata diminta tingkatkan pengawasan
Untuk KEK Sanur sendiri akan ada beberapa fasilitas kesehatan, diantaranya adalah rumah sakit yang akan dikembangkan kerjasama dengan institusi ternama dari beberapa negara maju di bidang kesehatan.

“Ini kita harapkan akan mampu untuk menampung lebih banyak peluang, bukan hanya bagi warga negara Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan yang prima, tapi juga untuk turis dari mancanegara untuk berkunjung ke Bali. Jadi wisatawan bukan hanya menikmati keindahan alam dan budaya tapi juga merasakan suatu pelayanan kesehatan yang mumpuni,” kata Sandiaga.

“Menteri Kesehatan juga memiliki beragam terobosan seperti mengajak diaspora-diaspora kita, khususnya dokter yang berasal dari Indonesia namun melakukan praktik di luar negeri, dan tentunya yang memiliki keilmuan yang tinggi bisa kembali ke Indonesia memberikan kontribusi kepada pariwisata berbasis kesehatan di Indonesia,” ujarnya.(jurnalindo/salman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *