Pada perayaan Imlek, PHRI sebut pencabutan PPKM menjadi faktor okupansi

Jurnalindo.comJAKARTA, 23/1 – Pencabutan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi salah satu faktor okupansi kamar hotel saat libur Imlek, kata Sekretaris Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Maulana Yusran. waktu.

“Pertama, Imlek tahun ini tidak ada pembatasan pergerakan atau PPKM sama sekali. Tentu kami perhatikan masyarakat sangat antusias merayakan Imlek. Yang tidak merayakan Imlek juga ikut liburan. ,” kata Maulana di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, Maulana menjelaskan, libur Imlek kali ini juga bisa menjadi insentif tambahan setelah libur tahun lalu. Dengan demikian, target okupansi Januari bisa tercapai dengan baik.

Baca Juga: Pacar Bule Nikita Mirzani Resmi Memeluk Agama Islam, Apakah Akan Segera Menikah?

“Kalau soal tujuan, Januari ini adalah minggu pertama kami, baru saja berakhir dalam rangka liburan akhir tahun. Dengan Imlek, itu adalah libur ekstra. Tahun berganti tahun dan destinasi yang dekat dengan daerah asalnya menarik. Misalnya Jakarta itu Bogor atau Puncak.”

Di tahun “Kelinci Air” ini, Maulana juga mengatakan pihaknya sangat optimistis akan ada peningkatan akibat dihapuskannya PPKM. Namun, Maulana juga tidak memungkiri bahwa pihaknya masih menghadapi berbagai tantangan lain, salah satunya kemungkinan terjadinya krisis global.

“Kami tentu sebenarnya di tahun 2023 ini memang sangat optimis. Yang paling utama kan PPKM-nya dicabut. Karena kita tahu, kalau bicara soal sektor pariwisata itu, kita bicara pergerakan dan kegiatan di masyarakat,” ungkap Maulana.

Ia pun berharap di tahun ini, PHRI bisa berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendorong pergerakan wisatawan domestik agar kegiatan di sektor pariwisata tetap tumbuh, meski terdapat tantangan eksternal.

Harapan itu, menurut dia, dapat diwujudkan melalui adanya program untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata yang sempat terdampak selama pandemi, melalui regulasi atau kebijakan yang kondusif.

“Selain wisatawan mancanegara, wisatawan domestik itu bisa benar-benar kita fokuskan untuk bagaimana mengembangkan pergerakannya, itu juga pasti akan sangat-sangat membantu. Bisa menjawab tantangan yang ada. Karena tantangan global crisis dan segala macamnya ini kan masalahnya ada di daya beli masyarakat,” katanya.

(slmn/antara)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *