Jurnalindo.com – Anak yang hanya mau makan nasi putih tanpa lauk merupakan problema umum yang sering ditemui oleh orang tua di berbagai belahan dunia.
Meskipun makanan yang sehat dan seimbang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, banyak anak yang memiliki preferensi makanannya sendiri.
Berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa anak hanya mau makan nasi putih tanpa lauk.
1. Tidak Kenal Varian Rasa
Anak-anak cenderung lebih skeptis terhadap makanan yang tidak mereka kenal atau tidak familiar dengan rasanya.
Nasi putih seringkali dianggap sebagai makanan yang aman dan familiar bagi mereka, sementara lauk yang berbeda dapat menjadi tantangan karena mereka belum terbiasa dengan rasanya.
2. Sensitivitas Sensoris
Beberapa anak memiliki sensitivitas sensoris yang membuat mereka lebih sensitif terhadap tekstur, aroma, atau rasa tertentu dalam makanan.
Lauk yang memiliki tekstur atau rasa yang tidak biasa bagi mereka mungkin menimbulkan ketidaknyamanan atau bahkan aversi.
3. Kondisi Kesehatan Tertentu
Beberapa kondisi kesehatan seperti gangguan pencernaan, alergi makanan, atau masalah kesehatan lainnya dapat menyebabkan anak memiliki preferensi makanan yang terbatas.
Misalnya, anak yang memiliki gangguan pencernaan mungkin merasa tidak nyaman setelah makan makanan tertentu sehingga cenderung memilih makanan yang dipercaya aman menurutnya.
4. Kebiasaan atau Kondisi Psikologis
Beberapa anak mungkin memiliki kebiasaan makan tertentu yang sulit diubah atau mungkin mengalami kondisi psikologis seperti kecemasan atau stres yang memengaruhi pola makan mereka.
5. Lingkungan Makan yang Tidak Mendukung
Lingkungan makan yang tidak menyenangkan atau tekanan yang terlalu besar dari orang tua dapat membuat anak merasa stres atau tidak nyaman saat makan yang dapat mengganggu nafsu makan mereka.
Anak yang hanya mau makan nasi putih tanpa lauk dapat menjadi tantangan bagi orang tua, namun dengan pemahaman yang tepat tentang penyebabnya serta strategi yang sesuai, masalah ini dapat diatasi.
Penting bagi orang tua untuk bersabar, konsisten dan mendukung anak dalam menjelajahi berbagai jenis makanan.
Dengan pendekatan yang positif dan pengelolaan yang tepat, anak dapat mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan beragam untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.
Jurnal/Mas
