Jurnalindo.com, – Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan ratusan hektar area persawahan di wilayah Kabupaten pati digenangi air, sehingga dipastikan gagal panen atau Puso.
Menanggapi bencana tersebut Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati, Niken Tri Meiningrum menghimbau semua petani agar mahu mengikuti program asuransi tersebut.
“Soal AUTP selalu kami dorong petani untuk mengikuti usaha padi, khususnya wilayah yang beresiko bencana seperti banjir dan kekeringan. Karena adanya AUTP ketika ada banjir kekeringan maupun serangan opt bisa mendapatkan klaim asuransi,”ujarnya Niken belum lama ini.
Baca Juga: Kehadiran Cak Nun di Suluk Maleman Sebagai Tamu Istimewa
Dikatakan bahwa pemerintah dalam hal ini melalui Dispertan sebagai bentuk perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat resiko banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tumbuhan atau hama, paling tidak Petani mendapatkan biaya asuransi atau ganti rugi.
Namun, sampai sekarang petani belum banyak yang mengikuti. Pasalnya petani masih enggan membayar biaya asuransi walaupun hanya sedikit.
“Kita sudah sosialisasikan, tetapi masih enggan membayar biaya asuransi 180.000 per masa tanam. Padahal ada juga yang sudah disubsidi dari apbn sebanyak 80% sehingga mereka hanya membayar 20%, yakni 36.000, tetapi masih sulit ternyata,”ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya menyebut klaim AUTP belum terealisasi penuh 100%. Prosesnya dikatakan masih proses, harus ke jakarta lewat semarang. Ia menyebut jika secara administrasi berkas sudah kita terpenuhi semua.
Baca Juga: Warga Bulumanis Lor Kecewa, Dua Kali Dijanjikan PJ Bupati Pati
“Karena ini diharapkan para petani, mungkin paling cepat biasanya maret sesuai informasi. Walau kita tidak bisa menentukan, karena yang bisa itu dari pihak jasindo. Info pastinya dari jasindo, secara pasti administrasi dan syaratnya terpenuhi semua,”pungkasnya.
