Pemuda asal Grobogan Mengaku Habiskan Uang Rp 30 Juta untuk Judi Slot, Gadaikan Motor Kantornya

Sebuah kisah tragis datang dari seorang pemuda berinisial HH (21) yang berasal dari Desa Menduran, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa (Sumber Foto: Humas Polri)
Sebuah kisah tragis datang dari seorang pemuda berinisial HH (21) yang berasal dari Desa Menduran, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa (Sumber Foto: Humas Polri)

Jurnalindo.com, – Sebuah kisah tragis datang dari seorang pemuda berinisial HH (21) yang berasal dari Desa Menduran, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pemuda ini mengaku telah menghabiskan uang sebesar Rp 30 juta, hasil dari bekerja di koperasi, untuk bermain judi slot.

Masih penasaran dan terus mencari hasil lebih banyak dari permainan judi slot, HH kemudian mengambil langkah ekstrem dengan menggadaikan motor kantornya untuk memasukkan lebih banyak uang ke dalam permainan yang merugikan ini.

Pengakuan tersebut terungkap dalam sebuah konferensi pers di Mapolres Grobogan pada Rabu (8/11/2023). HH dengan jujur menceritakan bahwa ia menggadaikan motor Supra 125 tahun 2020 milik kantornya hanya untuk kembali kalah dalam permainan judi slot.

Kasatreskrim Polres Grobogan, Agung Joko, menanyakan kepada tersangka, “Kalah berapa?”

“Rp 30 juta, Pak,” jawab HH dengan penuh penyesalan.

“Uang itu habis?” tanya Kasatreskrim lagi.

”Habis,” jawab HH sembari tertunduk.

HH, yang mengaku masih bujangan, mengatakan bahwa ia baru bermain judi slot selama empat bulan. Ia mengaku penasaran dan terus bermain, namun setelah tertangkap oleh petugas karena menggadaikan motor kantor, ia pun menyatakan bahwa ia sudah kapok.

”Baru empat bulan. Ini sudah kapok,” ungkap dia.

Atas perbuatannya menggadaikan motor kantornya, HH dijerat dengan pasal 374 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

Dalam konferensi pers tersebut, empat kasus yang dirilis semuanya terkait pencurian motor. Kapolres Grobogan memberikan pesan kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap tindakan pencurian, mengingat para pelaku sering memanfaatkan kelengahan para korban. (Nada/Murianews)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *