Cuaca Ekstrim, Jadwal Kapal Mendarat Tertunda

Kapal Gagal Mendarat (Sumber Foto. JurnalIndo)
Kapal Gagal Mendarat (Sumber Foto. JurnalIndo)

JurnalIndo.Com – Sejumlah kapal nelayan yang berlayar di luar perairan Jawa asal Kabupaten Pati hingga saat ini belum bisa kembali ke daratan.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Taryadi mengungkapkan bahwa kapal-kapal tersebut masih terjebak oleh cuaca ekstrim.

Sehingga dengan kondisi tersebut, pihaknya mengaku sangat berdampak dengan target retribusi.

“Seharusnya mereka sudah berlabuh pada Desember 2024, tetapi karena cuaca ekstrem, jadwalnya tertunda. Hal ini juga berdampak pada target retribusi yang tidak terpenuhi,” ujarnya,

Dikatakan kapal-kapal yang berlayar tersebut merupakan kapal yang berukuran besar dengan kapasitas 30 Gross Ton (GT) hingga 200 GT.

“kapal-kapal ini masih di tengah laut lepas, dan bisa mendarat tetapi menunggu gelombang kembali normal,”ungkapnya.

Menurutnya kapal-kapal ini bisa berlabuh di perairan jawa direncanakan akhir Ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. sebelumnya Kapal nelayan besar tersebut telah berlayar sebelum November 2024.

“Sambil menunggu gelombang stabil kapal-kapal ini akan berlabuh di perairan Pati, akhir Ramadhan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini,”ucapnya.

Selain itu, pihaknya mengaku telah mempersiapkan lalu lintas kapal dan membentuk tim terpadu guna untuk bersandar di pelabuhan Pati agar teratur.

“Karena jumlah kapal yang akan merapat cukup banyak, tim terpadu yang terdiri dari Satpolairud, Bakamla, petugas Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Bajomulyo, serta DKP Kabupaten Pati akan mengatur proses berlabuh mereka,” jelas Taryadi.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetya mengimbau nelayan di pesisir Batangan hingga Dukuhseti untuk menunda melaut sementara waktu guna menghindari risiko kecelakaan laut.

“Kami menghimbau nelayan agar menunggu situasi lebih aman karena tinggi gelombang di perairan Pantura Timur (Pati-Rembang) saat ini mencapai 1,5 hingga 2,5 meter,” imbaunya.

Selain itu, nelayan kecil tradisional yang biasa mencari ikan di Sungai Silugonggo juga diminta untuk tidak melaut sementara, mengingat arus sungai yang saat ini cukup deras.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *