100 Ton Beras Di Bulog, Akan dikeluarkan Ini Syaratnya.

Jurnalindo.com
Jurnalindo.com

Jurnalindo.com, Pati – Kekeringan yang melanda di wilayah kabupaten Pati menyebabkan ribuan hektar areal persawahan tidak dapat ditanami padi. Sehingga menyebabkan ada penurunan produksi padi.

Dalam kondisi tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati telah menetapkan bencana kekeringan ini menjadi Tanggap bencana gawat Darurat.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati, Niken Trimeiningrum menyatakan adanya keputusan Pj Bupati mengenai status bencana ini, pemerintah lebih leluasa memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.

Selain itu, dirinya menjelaskan bahwa setiap kabupaten memiliki stok beras yang disimpan di Bulog Sebanyak 100 ton, cadangan tersebut bisa dikeluarkan ketika ada bencana alam.

“proses pengeluaran keputusan Bupati itu Status tanggap bencana darurat ini merupakan suatu rangkaian yang harus kita tempuh supaya kita bisa mengeluarkan cadangan beras pemerintah yang ada di bulog yang dimiliki oleh setiap kabupaten jadi setiap kabupaten itu mempunyai jatah 100 ton itu bisa dikeluarkan untuk Penanganan bencana alam ketika ada keputusan bupati tanggap bencana gawat darurat,” jelas Niken di depan awak media, Selasa (3/10/2023).

Beras ini nantinya akan disalurkan kepada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sama sekali dari pemerintah. Dikatakan batuan ini menyasar 10 Kecamatan dan 74 Desa.

“sasarannya ada 10 kecamatan dan 74 desa.dan itu warga yang belum sama sekali mendapatkan bantuan beras dari pemerintah,”ujarnya.

Dirinya berharap penyaluran bantuan beras ini segera mungkin dilakukan, pasalnya ini masalah urusan kemanusian. Namun apabila stok beras di kabupaten tidak mencukupi maka bisa mengajukan lagi ke provinsi

“secepatnya ya mudahan-mudahan minggu ini paling lambat minggu depan lah 100 ton bisa ditarik, namun jika kalau masih kurang kita bisa mengajukan lagi ke provinsi ada 200 ton disana.
“tuturnya.

Berdasarkan hitungan stok beras yang berada di bulog Pati masih mencukupi, bahkan masih ada saving sekitar 30 persen.

“stok tersebut dipikirkan masih sisa 30 ton, Pungkas Niken panggilan akrabnya. (Juriyanto/Jurnal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *