Prabowo Subianto: Indonesia Bisa Menjadi Negara Gagal Jika TNI dan Polri Gagal Sebagai Institusi Pertahanan dan Keamanan

Sumber foto ; Tempo.co
Sumber foto ; Tempo.co

Jurnalindo.com, – Presiden RI, Prabowo Subianto, memberikan peringatan tegas mengenai potensi Indonesia menjadi negara gagal jika dua institusi utama, yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri), tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik di bidang pertahanan dan keamanan. Dalam arahannya pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Tri Brata Darmawangsa, Jakarta, pada Kamis, 30 Januari 2025, Prabowo menegaskan bahwa TNI dan Polri merupakan representasi dari kehadiran negara dan penegakan kedaulatan.

“Biasanya ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal,” ujar Prabowo, menekankan pentingnya peran dua institusi tersebut dalam menjaga stabilitas negara. Ia juga mengingatkan bahwa kekuasaan yang dimiliki oleh TNI dan Polri berasal dari rakyat, yang memberi mandat kepada kedua institusi ini untuk menjaga dan melindungi negara serta rakyatnya.

Apa Itu Negara Gagal?

Terkait dengan peringatan yang disampaikan Prabowo, istilah negara gagal menjadi relevan untuk dibahas. Negara gagal merujuk pada suatu negara yang tidak mampu menjalankan dua fungsi fundamental dari negara-bangsa yang berdaulat: pertama, tidak dapat memproyeksikan otoritas atas wilayah dan rakyatnya, dan kedua, tidak mampu melindungi batas-batas nasionalnya.

Menurut definisi dari Britannica, negara gagal adalah negara yang kapasitas pemerintahannya sangat lemah hingga tidak dapat memenuhi tugas administratif dan organisasi dasar yang diperlukan untuk mengendalikan orang dan sumber daya. Negara gagal hanya mampu menyediakan layanan publik yang minimal, dan sering kali tidak dipercaya oleh warganya maupun komunitas internasional.

Negara gagal juga sering kali menderita akibat keruntuhan infrastruktur, tersendatnya pasokan utilitas dasar, serta buruknya layanan pendidikan dan kesehatan. Akibatnya, berbagai indikator pembangunan manusia seperti angka kematian bayi dan tingkat melek huruf menunjukkan kemunduran yang signifikan. Selain itu, negara gagal mengalami tingginya tingkat korupsi dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang negatif, yang semakin memperburuk keadaan.

Ciri-Ciri Negara Gagal

Terdapat beberapa ciri utama yang menunjukkan bahwa sebuah negara sudah berada pada titik kegagalan. Berikut ini adalah beberapa tanda negara gagal:

  1. Tidak Mampu Mempertahankan Monopoli Kekerasan yang Sah
    Negara gagal tidak bisa meminimalkan konflik internal dan tidak mampu mempertahankan kontrol atas kekerasan yang sah di wilayahnya.
  2. Ketidakmampuan dalam Merumuskan Kebijakan Publik yang Efektif
    Negara gagal tidak dapat merumuskan atau mengimplementasikan kebijakan publik yang efektif untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan atau untuk mengelola kebijakan ekonomi secara adil.
  3. Ketidakmampuan dalam Menjamin Hak Asasi Manusia
    Negara gagal tidak bisa melindungi kebebasan sipil dan hak asasi manusia warganya, serta tidak memberikan perwakilan atau pemberdayaan politik bagi rakyat.

Kegagalan negara terwujud saat sebuah negara tidak mampu lagi memberikan keamanan fisik yang memadai, lingkungan ekonomi yang produktif, dan sistem politik yang stabil. Dalam keadaan seperti ini, negara tidak hanya kehilangan kepercayaan dari warganya, tetapi juga gagal memenuhi peran fundamentalnya sebagai pelindung dan pengatur.

Tantangan bagi Indonesia

Dengan memperingatkan tentang potensi Indonesia menjadi negara gagal jika TNI dan Polri gagal menjalankan fungsinya, Prabowo Subianto menunjukkan betapa pentingnya dua institusi tersebut dalam menjaga stabilitas negara. Tanpa kemampuan untuk mempertahankan kedaulatan dan menjaga keamanan, Indonesia akan kesulitan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan dan kemajuan sosial-ekonomi.

Mengingat besarnya tantangan yang dihadapi, Prabowo menekankan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan seluruh elemen pemerintahan untuk memastikan Indonesia tetap bisa mempertahankan statusnya sebagai negara yang berdaulat dan tidak terperosok ke dalam jurang negara gagal. (Tempo.co/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *