Aksi Bela Wadas Oleh PMII UIN Walisongo Akan Berlanjut Jika Tuntutan Tidak Dipenuhi

Jurnalndo.com, Pati – Ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) gelar aksi solidaritas untuk warga Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Kamis (10/2/2022) siang. Ratusan mahasiswa itu berkumpul di depan Kampus 1 UIN Walisongo sembari menggelar doa bersama dan memebakar ban di tengah jalan. Aparat kepolisian pun berjaga-jaga di lokasi.

Ketua PMII komisariat Walisongo, Fajri Asyihab membacakan tuntutan dalam aksi tersebut. Pertama, menuntut Gubernur Jawa Tengah untuk mengkaji ulang penerbitian Izin Penetapan Lokasi (IPL) yang terindikasi tidak sesuai dengan prosedur perundang- undangan yang berlaku di Indonesia. Kedua, menolak penerbitan pembaruan IPL yang jelas bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan asas umum pemerintahan yang baik. Ketiga, mengutuk keras dugaan represifitas aparat kepolisian terhadap warga yang mempertahankan hak atas tanahnya. Poin keempat, mengajak seluruh kader PMII Komisariat UIN Walisongo Semarang untuk ikut serta dalam mengawal isu perampasan ruang hidup di Wadas. “Jika terhitung tujuh kali 24 jam tuntutan kami tidak dikabulkan, maka PMII Komisariat UIN Walisongo akan kembali turun menduduki Pantura dengan massa yang lebih besar,” kata dia kepada Wartaphoto. Fajri menjelaskan, aksi solidaritas yang dilakukan mahasiswa PMII UIN Walisongo itu dilakukan sehubungan dengan penetapan Desa Wadas sebagai lokasi quarry. Di mana itu mendapat tengan dari masyarakat setempat. “Secara tegas masyarakat menolak segala bentuk aktivitas pertambangan di Desa Wadas. Sampai detik ini warga masih konsisten untuk menjaga kelestarian Wadas dan menolak keras pertambangan andesit serta PSN Bendungan Bener,” jelas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *