Jurnalindo.com – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berjanji untuk “selalu” melindungi Arab Saudi jika terpilih kembali sebagai Presiden AS pada pemilu November mendatang. Calon presiden dari Partai Republik, yang akan kembali mencalonkan diri melawan Presiden Joe Biden, menyampaikan hal ini dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Businessweek pada Rabu (17/7/2024), dilansir oleh Al Arabiya pada Kamis (18/7/2024).
Trump mengingatkan bahwa hubungan antara Washington dan Riyadh sangat kuat selama masa kepresidenannya, sangat kontras dengan hubungan di masa awal pemerintahan Biden. Meskipun hubungan kedua negara telah stabil dalam beberapa tahun terakhir, Trump menuduh pemerintahan Biden mendorong Arab Saudi menjauh dari Barat dan beralih ke China. Hal ini terbukti dengan peran China sebagai perantara kesepakatan antara Arab Saudi dan Iran untuk memulihkan hubungan tahun lalu. dilansir dari detik.com
“Mereka [Arab Saudi] tidak lagi bersama kita,” kata Trump dalam wawancara tersebut. “Mereka bersama China. Namun mereka tidak ingin bersama China. Mereka ingin bersama kita,” tambahnya.
Trump juga menyalahkan pemerintahan Obama atas sikap dingin terhadap dunia Sunni, khususnya Arab Saudi, demi mengurangi tekanan terhadap Iran. Trump memuji Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), dengan mengungkapkan bahwa keduanya telah berbicara dalam enam bulan terakhir.
Dalam wawancara itu, Trump menegaskan bahwa dia tidak khawatir peningkatan produksi minyak dan gas di AS akan membuat kesal Arab Saudi atau MBS. “Dia menyukai saya, saya menyukainya,” kata Trump. “Mereka akan selalu membutuhkan perlindungan… mereka tidak terlindungi secara alami.”
Trump menambahkan, “Saya akan selalu melindungi mereka.”
Sebagai informasi, perjalanan luar negeri pertama Trump setelah menjabat di Gedung Putih pada tahun 2017 adalah ke Arab Saudi, menunjukkan pentingnya hubungan antara kedua negara. Dengan janji ini, Trump berharap dapat memperkuat kembali hubungan AS-Arab Saudi jika terpilih kembali sebagai Presiden.
Jurnal/Mas
