Gubernur Kepri Upayakan Stabilitas Harga Sembako

jurnalindo.com – Mengingat Kondisi warga tengah sulit karna dampak pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berupaya menjaga stabilitas harga sembako menjelang datangnya bulan Ramadhan.

“Harga sembako umumnya naik saat hari-hari besar keagamaan, seperti Ramadhan,” kata Gubernur Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Kamis.

Ansar telah menyiapkan beberapa langkah-langkah antisipasi lonjakan harga sembako Ramadhan, dengan merencanakan operasi pasar murah bagi warga kurang mampu melalui APBD Pemprov Kepri 2022.

Selain itu, ia juga akan meminta para pengusaha lokal, sesuai kemampuan masing-masing, memberikan bantuan sembako ke warga yang benar-benar membutuhkan.

Menurutnya kenaikan harga sembako biasanya dipicu persoalan kenaikan beberapa faktor produksi industri. “Karena itu, kita perlu menghitung harga dari sumber produksi dan margin pemasarannya,” ujar Ansar.

Ansar juga memastikan akan melakukan intervensi pasar apabila ditemukan pengusaha/pedagang sembako yang memanfaatkan momentum Ramadhan dan Lebaran dengan menaikkan harga kebutuhan pokok sesuka hati.

Ia tak menampik kebiasaan para pengusaha sembako yang kerap menaikkan harga sembako jauh sebelum datangnya Ramadhan maupun Lebaran.

“Kadang-kadang mereka (pengusaha) pintar, kalau harga sembako naik sudah dekat puasa atau hari raya, pasti menimbulkan kebisingan yang luar biasa. Makanya dinaikkan bertahap dari awal, sehingga jelang puasa atau hari raya nanti tidak dipersoalkan warga,” ucap Ansar.

Lanjutnya mengutarakan dalam waktu dekat Pemprov Kepri dan Satgas Pangan mulai aktif turun mengecek gudang-gudang distributor sembako untuk memastikan pasokan dan harga sembako stabil menjelang puasa menuju hari raya.

“Terutama fokus mengawal minyak goreng, karena di beberapa tempat sudah mulai langka,” ujar Ansar.

Saat ini harga sejumlah sembako, khususnya di Pulau Bintan mulai merangkak naik. Di pasar baru Tanjungpinang harga barang dapur, seperti cabai merah naik dari Rp48 ribu per kilogram jadi Rp60 ribu per kilogram.

Sementara di pasar tradisional Kijang, Bintan, harga daging sapi naik dari Rp135 ribu jadi Rp140 ribu per kilogram. Begitu pula dengan harga daging ayam, naik dari Rp38 ribu per kilogram jadi Rp42 ribu per kilogram.

Di samping itu, harga gas LPG nonsubsidi juga ikut naik sejak sepekan terakhir, untuk ukuran gas 5,5 kilogram naik dari Rp85 ribu menjadi Rp97 ribu, sedangkan gas 12 kilogram naik dari Rp185 ribu jadi Rp205 ribu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *