Jurnalindo.com – Bungo, Jambi – Guna menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas sembako, Pemerintah Kabupaten Bungo Provinsi Jambi meminta warga di daerah itu tidak panik atau berlebihan dalam melakukan pembelian kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadan.
“Masyarakat jangan memicu panic buying, pemerintah tetap menjaga ketersediaan bahan pokok serta kebutuhan warga lainnya,” kata Bupati Bungo H Mashuri saat memimpin Rapat Koordinasi Satuan Tugas Pangan dan Tim Pengendalian Infalasi Daerah ( TPID) Kabupaten Bungo di Muarabungo, Jumat.
Rapat tersebut dalam rangka menindaklanjuti Surat Gubernur Jambi tentang antisipasi ketersediaan komoditi dan lonjakan harga bahan pangan strategis pada bulan Ramadan dan Idul Fitri 1443 H/ 2022 M. Kabupaten Bungo merupakan satu dari dua kota pantauan indeks harga konsumen (IHK) di Provinsi Jambi.
Bupati meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan Kabupaten Tebo terus melakukan monitoring, serta tim teknis melakukan langkah stabilitas pasokan dan permintaan pasar dengan berkoordinasi dengan distributor dan pemasok kebutuhan pokok masyarakat.
“Tim harus turun ke lapangan setiap hari untuk memastikan pasokan lancar. Pantau hingga ke pemasok barangnya, sehingga kita bisa memastikan barangnya ada,” kata Bupati Mashuri.
Ia juga meminta agar di pasaran tidak ada ketergantungan kepada salah satu pemasok saja, artinya perlu banyak pemasok sehingga semuanya bisa terjaga.
“Jangan tergantung dengan satu pemasok saja, selain pasokan terjaga juga harganya tidak naik atau standar,” katanya.
Terkait komoditas yang paling diburu warga pada bulan puasa yakni daging baik sapi, kerbau maupun daging ayam menjadi perhatian Bupati Mashuri. Ia memantau pergerakan harga daging sapi dan kerbau yang mengalami kenaikan. Namun, ia meminta agar kenaikan tidak melampaui Rp120.000 per kilogram.
“Mulai Sabtu (19/3) besok harga daging sapi dan kerbau paling tinggi Rp120.000,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bungo Sopyan Ma’as, mengakui ada lonjakan permintaan dan harga sembako pasar di daerah itu. Penyebabnya adalah masyarakat yang menghadapi kesiapan bulan Ramadhan dan Idul Fitri, adanya tradisi sahur dan buka puasa, budaya mudik lebaran, dan juga menyiapkan stok menghadapi Idul Fitri.
Sementara itu perwakilan distributor yang diwakili oleh distributor Toko Sentosa, Toko Setia, KT menyampaikan ketersediaan sembako tidak ada masalah dan barang tersedia cukup sampai habis lebaran. Kecuali kedelai, gandum, tepung mengalami kenaikan tapi tidak begitu signifikan.
Laporan Bulog Depot Bungo-Tebo menyampaikan stok beras di gudang baik medium maupun premium jumlah 712 Ton dan perkiraan cukup untuk Kabupaten Tebo dalam empat bulan ke depan. Selain itu daging beku masuk 7.700 ton, gula dalam perjalanan 10 ton, minyak goreng dalam perjalanan dari Jambi 3.000 ton, tepung tapioka premium 2 ton dengan harga Rp.9.200 per kilogram. ( Ara/Aniq)