Perlukah Bayi Dipijat?

Jurnalindo.com – Sering kali melihat tubuh bayi yang masih lemah membuat orang tua merasa kasihan jika bayi dipijat. Namun, sebenarnya perlukah seorang bayi mendapat pijatan?

Sebenarnya memijat sendiri bayi bukan keharusan, semua terserah orangtua. Pijat bayi membantu menumbuhkan kedekatan bayi dengan orang tua pada masa awal perkembangan.

Meski banyak yang percaya bahwa pijat dapat membantu perkembangan tulang, sirkulasi darah yang baik dan dalam membentuk tubuh bayi, tidak ada bukti kuat untuk membuktikan semua klaim tersebut. Tapi pijat, bila dilakukan secara benar, membantu jalinan hubungan antara orang tua dan anak.

Pijat pun membantu bayi lebih santai dan membuat tidurnya nyenyak. Sama seperti orang dewasa, bayi pun menikmati sentuhan cinta dan pijat memang mengurangi stres. Namun manfaat lainnya belum terbukti secara ilmiah.

Bahaya memijat bayi

Bila tidak dilakukan dengan cara yang sensitif, pijat bayi mungkin lebih memberi dampak buruk ketimbang membawa manfaat. Misalnya, jika Anda meminta pengasuh untuk melakukan tugas itu, dia mungkin tidak bisa melakukannya secara hati-hati dan itu sebenarnya bisa menyakiti si bayi.

Jika tangan pemijat tidak bersih, bayi bisa terkena infeksi akibat bakteri.

Tubuh dan tulang bayi yang masih lemah mungkin tidak kuat bila mendapat tekanan besar. Maka, pijat bayi sebaiknya hanya dilakukan oleh orang tua.

Tapi jangan sekali-kali memijat bayi ketika sedang kesal atau suasana hati tidak enak.

Terakhir, ketika memijat bayi sebaiknya gunakan minyak bayi dengan pijatan lembut dari jari. Saat melakukannya, amati reaksi anak. Lanjutkan hanya jika bayi menikmati pijatan, berhentilah jika bayi terlihat tidak nyaman. (Nawa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *