jurnalindo.com – Jakarta – Samsung Electronics Co. akan meluncurkan smartphone Galaxy A baru pada Kamis pekan ini.
Menyebut seri Galaxy A sebagai “kategori smartphone paling populer”, Samsung mengatakan “mengambil inovasi Galaxy yang berdampak untuk seri A lebih jauh.”
Seri terbaru ini berada di kategori entry-level yang ditargetkan untuk pencari smartphone lebih terjangkau dengan fitur unggulan.
Dikutip dari Yonhap, Selasa, seri ini akan ditampilkan di acara online langsung yang dijadwalkan Kamis, pukul 10 malam (waktu Amerika Serikat).
Samsung Galaxy A series tingkat menengah ke bawah diperkirakan akan hadir dalam berbagai model baru yakni A73, A53, A33 dan A23, sebagai lini produk yang menurut perusahaan akan memberikan “inovasi, layanan, dan fitur mutakhir dengan harga yang terjangkau.”
Pekan lalu, Apple meluncurkan iPhone SE versi generasi berikutnya, setara dengan seri Galaxy A, pada acara produk pertama tahun ini.
iPhone SE baru (generasi ketiga) dibanderol mulai dari 429 dollar AS, naik dari model sebelumnya 399 dollar AS, dengan fitur layar 4,7 inci, kamera belakang tunggal 12MP dan chip A13 Apple yang digunakan dalam seri iPhone 11.
Galaxy A73, yang akan menjadi paling high-end di antara seri A, secara luas diharapkan datang dengan Qualcomm Snapdragon 750G, layar 6,7 inci dan layar Super AMOLED.
Samsung memperkenalkan model Galaxy A72 dan A52 di acara online Galaxy Awesome Unpacked pada Maret tahun lalu. Ini adalah pertama kalinya Samsung mengadakan acara pengenalan skala besar untuk perangkat Galaxy A.
Seri A, yang dirancang sebagian untuk menghadapi tantangan yang berkembang dari pesaing China di pasar handset kelas menengah dan bawah, terbukti populer di kalangan konsumen yang sadar harga.
Menurut pelacak industri Omdia, smartphone A12, yang dirilis pada Desember 2020, adalah smartphone dengan pengiriman terbanyak di dunia tahun lalu, mencatat total 51,8 juta unit secara global, membantu Samsung mengkonsolidasikan posisi teratas di pasar ponsel.
Ponsel itu juga merupakan model pertama raksasa teknologi yang telah melampaui 50 juta dalam setahun, menurut Omdia.
(ara/reno)