Pertemuan Megawati dan Prabowo: Langkah Menuju Kerjasama Strategis

- Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, kembali menjadi sorotan karena pernyataan kontroversialnya yang menyerang pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Sumber foto : Gesuri)
- Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, kembali menjadi sorotan karena pernyataan kontroversialnya yang menyerang pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Sumber foto : Gesuri)

Jurnalindo.com, – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam sebuah pertemuan yang direncanakan akan berlangsung di salah satu restoran di Jakarta. Pertemuan ini diadakan menjelang pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024.

Desain Pertemuan yang Khusus

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa pertemuan ini tidak akan melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hasto menekankan bahwa keputusan untuk tidak melibatkan Jokowi adalah bagian dari desain pertemuan yang khusus antara Megawati dan Prabowo.

“Desain pertemuan memang antara Bu Mega dengan Presiden terpilih ke depan,” kata Hasto kepada Tempo pada Jumat, 4 Oktober 2024. Ia menambahkan bahwa, sesuai dengan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang dinyatakan sebagai Presiden terpilih hanya Prabowo Subianto.

Sejarah Kerjasama yang Kuat

Hasto mengklaim bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo merupakan langkah yang positif. Ia merujuk pada hubungan yang telah terjalin antara keduanya, khususnya saat Megawati menjadi calon presiden yang berpasangan dengan Prabowo pada Pilpres 2009. “Pertemuan itu hal yang sangat baik, karena tidak ada persoalan Bu Mega dan Pak Prabowo. Bahkan, di kerja sama Pilpres 2009, ada kesesuaian platform partai mengenai tani, daulat ekonomi, dan kedaulatan energi,” ungkapnya.

Pentingnya Penyeimbang dalam Demokrasi

Di sisi lain, Hasto juga menyoroti pentingnya penyeimbang dalam demokrasi, menegaskan bahwa PDIP terbuka terhadap kritik. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kepentingan bangsa tetap menjadi prioritas utama.

Mengenai waktu pelaksanaan pertemuan, Hasto menyebutkan bahwa komunikasi politik secara intensif sedang berlangsung, dan partai sedang dalam langkah konsolidasi. “Yang jelas ada koneksitas psikologis dan historis,” tambahnya.

Tanggapan Jokowi

Presiden Jokowi juga menanggapi rencana pertemuan ini dengan positif. Menurutnya, pertemuan antara dua pimpinan partai itu merupakan komunikasi yang baik antara tokoh bangsa. “Saya kira baik pertemuan itu sehingga komunikasi antar tokoh-tokoh bangsa bisa sambung untuk kemajuan negara, untuk kemajuan bangsa,” kata Jokowi pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto menjelang pelantikan mereka menunjukkan upaya untuk membangun kerja sama strategis yang saling menguntungkan bagi bangsa dan negara. Dengan latar belakang sejarah kerja sama yang baik, diharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan sinergi yang positif dalam menghadapi tantangan ke depan. (Tempo/Nada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *