Megwati : Cara pandang geopolitik jadi dasar susun postur pertahanan

jurnalindo.com – Jakarta, 04/10 – Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyarankan agar perspektif geopolitik Indonesia dapat menjadi dasar bagi TNI untuk mengembangkan postur defensif.

“Negara kita adalah negara ‘kepulauan’ yang terdiri dari pulau-pulau dan laut yang menutupi kita sebagai perekat negara kita. Saya juga mengatakan hal yang sama kepada Pak Jokowi. Pak Jokowi, bagaimana sistem pertahanan kita maju mundur. Siapa? Siapa yang utama?” kata Megawati saat memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (SISQUAL) Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa.

Oleh karena itu, Megawati menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk mengundang tiga dimensi TNI untuk duduk bersama membahas bagaimana postur pertahanan Indonesia ke depan terkait dengan perspektif geopolitik.

“Kalau saya minta, kumpulkan semua. Ini yang namanya gotong royong, musyawarah untuk mufakat. Bagaimana untuk masa depan pertahanan kita,” ujarnya dalam siaran persnya.
Megawati mengurai peran dan sejarah setiap angkatan yang sama pentingnya. Namun untuk postur pertahanan TNI ke depan, sebaiknya perlu dibahas lebih mendalam secara bersama di bawah arahan Presiden Jokowi mengingat Indonesia negara “archipelago”.
Dia meminta media menanyakan kelanjutannya kepada Presiden Jokowi.

 

“Itu kan sudah jelas. Tiga matra, panglima, dan semua yang ada hubungannya dengan pertahanan RI. Jangan saya yang disuruh jelaskan, ya presiden,” kata Megawati.

 

Saat sesi kuliah, Megawati sempat berbicara panjang soal persoalan geopolitik dunia saat ini, seperti perang Rusia-Ukraina, konflik di Timur Tengah, ketegangan di Semenanjung Korea, dan persoalan di Laut China Selatan.

 

Menurut dia, dengan melihat berbagai perspektif ancaman, pertanyaan mendasarnya sudahkah kekuatan pertahanan Indonesia siap di dalam menghadapi berbagai persoalan geopolitik tersebut.

 

“Pada saat bersamaan memiliki kekuatan pertahanan yang andal di dalam mewujudkan perdamaian dunia,” tuturnya.

 

Dalam cara pandang geopolitik, menurut Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini, harus memiliki pemahaman konstelasi geografis, budaya, adat istiadat, sejarah, iklim, cara hidup bangsa, maupun tentang cara bagaimana suatu bangsa bertahan.

 

Megawati mengatakan perlu dipahami bagaimana Pancasila dalam konteks geopolitik dengan tujuan mewujudkan dunia yang bebas dari berbagai belenggu penjajahan.
(ara/rido)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *