Siapa yang unggulkan , Pertemuan kekuatan Besar Iran vs Amerika Serikat di Piala Dunia 2022

JurnalIndo.com – Jakarta, 29/11 – Tidak ada pertemuan di mana panas tumpah ke lapangan sepak bola seperti pertandingan antara Amerika Serikat dan Iran.

Ini akan menjadi pertandingan paling politis di Piala Dunia 2022, meskipun mereka mungkin tidak berselisih di bidang olahraga.

Apalagi jika menyangkut gelombang protes saat ini di Iran terhadap kematian seorang gadis di tangan pasukan keamanan yang berlebihan.

Baca Juga: preview laga Wales vs Inggris Piala Dunia 2022

Wajar jika pelatih kedua tim mengesampingkan hubungan bilateral kedua negara.

Mereka mengklaim fokus mereka hanya pada sepak bola, Piala Dunia 2022, dan kemampuan olahraga tersebut untuk menyatukan orang, termasuk Iran dan Amerika.

Setelah Revolusi Islam di Iran, Washington dan Teheran memutuskan hubungan diplomatik yang masih tegang hingga saat ini.

“Saya membayangkan pertandingan ini diperebutkan dengan sengit karena fakta bahwa kedua tim ingin melaju ke babak berikutnya, bukan karena politik atau karena hubungan antar negara kami” kata pelatih AS Gregg Berhalter seperti dikutip Reuters.

Berhalter justru menyatakan sepak bola malah menyatukan umat manusia. “Anda dipersatukan oleh kecintaan yang sama kepada olahraga ini,” sambung dia.

Kemenangan dramatis Iran atas Wales dalam skor 2-0 dan seri tanpa gol AS melawan Inggris pada hari Jumat membuat salah satu pertandingan terakhir Grup B ini akan sangat mendebarkan.

Baca Juga: Yuk intip skenario laga wales vs Inggris

Inggris yang memuncaki klasemen dengan empat poin akan menghadapi tim terbawah Wales dalam laga terakhirnya di grup ini. Inggris cukup seri, dan jika ini yang terjadi, apalagi andai AS yang menang, maka kontes Iran melawan Amerika Serikat akan menentukan tim mana yang lolos ke babak 16 besar.

Pertemuan ini sendiri merupakan ulangan penyisihan grup Piala Dunia 1998 yang dimenangkan Iran 2-1.

Seperti yang mungkin akan terjadi dalam laga Senin malam nanti itu, kontes 1998 tersebut ditandai dengan momen simbolis sebelum pertandingan di Stade Gerland di Lyon ketika pemain-pemain Iran memberikan mawar putih yang menjadi simbol perdamaian di Iran, kepada pemain-pemain Amerika.

Mungkin momen 24 tahun lalu itu bisa terjadi lagi malam nanti, dan menjadi semakin menarik karena pemain-pemain Iran juga sepertinya memprotes perlakuan pemerintahnya terhadap para demonstran yang sudah menewaskan banyak orang termasuk gadis berusia 22 tahun, Mahsa Amini, yang meninggal dunia dalam tahanan dan memicu protes nasional berkaitan berpakaian menurut syariat di negara itu.

Tim Melli menolak menyanyikan lagu kebangsaan Iran dalam pertandingan pertamanya melawan Inggris untuk menunjukkan solidaritas kepada pengunjuk rasa, sampai mengundang ejekan dari pendukungnya sendiri.

Di tengah meningkatnya tekanan agar para pemain netral dalam gerakan unjuk rasa nasional itu, Iran bangkit mengalahkan Wales setelah tiga hari sebelumnya mereka diluluh-lantakkan Inggris 2-6.

Baca Juga: Statistik Inggris vs Wales siapa pemenangnya kali ini

Berhalter mencermati betul kebangkitan Iran itu dengan mewaspadai ancaman Iran yang bisa menghempaskan Wales dengan begitu meyakinkan.

“Sekarang kami harus yakin bahwa kami cukup bagus untuk melaju ke putaran kedua,” kata pelatih Iran Carlos Queiroz.

Namun demikian Queiroz menaruh respek kepada Amerika Serikat yang disebutnya sebagai tim yang brilian.

Queiroz tak ingin fokus teralihkan kepada hal-hal dil luar sepak bola, “karena yang ingin kami lalukan adalah mempersembahkan hadiah kepada pendukung Iran.”

(Ara/Ari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *